logo Kompas.id
UtamaIndustri Manufaktur Untung di ...
Iklan

Industri Manufaktur Untung di Tengah Perang Dagang

Industri yang bergerak di bidang manufaktur berbasis ekspor menjadi pihak yang diuntungkan dari memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Lewat industri itu, Indonesia dapat mengurangi defisit ekspor yang antara lain disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi global tersebut.

Oleh
ERIKA KURNIA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iVrffmO5JMp4yyPKCob-1j1Tuc0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190520_094957_1558356575-e1558356587860-6.jpg
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Seorang perakit mengecek keutuhan salah satu komponen utama ponsel Redmi Note 7 di pabrik perakitan PT Aat Nusapersada, Batam, Senin (20/5/2019). Pekerjaan itu merupakan tahap awal dari perakitan ponsel teranyar Xiaomi itu.

JAKARTA, KOMPAS — Industri yang bergerak di bidang manufaktur berbasis ekspor menjadi pihak yang diuntungkan dari memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Lewat industri itu, Indonesia dapat mengurangi defisit ekspor, yang antara lain disebabkan ketidakstabilan ekonomi global tersebut.

Perusahaan elektronik, PT Sat Nusapersada Tbk yang berbasis di Batam, misalnya, baru-baru ini mendapat kepercayaan untuk memproduksi barang bernilai ekspor ke Amerika Serikat (AS). Direktur Utama PT Sat Nusapersada Abidin Fan pun optimistis perang dagang akan meningkatkan kinerja perusahaan mereka hingga beberapa tahun ke depan.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000