Pascarekapitulasi KPU, 500 Personel TNI-Polri Disiagakan di Banyumas
Sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pasca-tuntasnya rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum. Kesiapsiagaan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Sebanyak 500 personel gabungan TNI-Polri disiagakan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pasca-tuntasnya rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum. Kesiapsiagaan personel gabungan TNI-Polri ditingkatkan untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan.
”Kami melaksanakan apel kesiapan pengamanan tahap rekapitulasi tingkat nasional. Walaupun pelaksanaan kegiatannya di Jakarta, tetap antisipasi di wilayah Banyumas karena beredar banyak informasi akan ada kegiatan di setiap daerah, ini yang kami antisipasi,” tutur Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun, Selasa (21/5/2019), di Purwokerto.
Bambang mengatakan, bentuk pengamanan yang dilakukan adalah menjaga Gedung KPU, Bawaslu, serta gudang logistik surat suara. ”Kami juga melaksanakan patroli skala besar bersama petugas Kodim dan satpol PP, berputar-putar di wilayah Banyumas. Jumlah total untuk pasukan yang terlibat ada 500 orang gabungan TNI-Polri,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, beredar informasi orang-orang agar mendatangi Gedung KPU dan Bawaslu. ”Informasi yang beredar, ada perintah dari pusat untuk memberikan dukungan, melakukan kegiatan seperti mendatangi KPU dan Bawaslu untuk menyuarakan bahwa mereka tidak menerima hasil keputusan yang diumumkan KPU tadi malam. Itu yang kami antisipasi,” ujarnya.
Kami juga melaksanakan patroli skala besar bersama petugas Kodim dan satpol PP, berputar-putar di wilayah Banyumas. Jumlah total untuk pasukan yang terlibat ada 500 orang gabungan TNI-Polri.
Pengamanan akan dilakukan pada hari ini hingga 25 Mei 2019. Selain itu, Senin (20/5/2019) malam, kepolisian juga melakukan penyekatan di sejumlah titik untuk mencegah pergerakan massa ke Jakarta.
”Tadi malam, kami melaksanakan penyekatan di stasiun, terminal, dan di tiga wilayah perbatasan, yaitu di Lumbir, Pekuncen, dan Sokaraja. Hasil kegiatan tadi malam, kami tidak menemukan adanya indikasi orang-orang yang berangkat ke Jakarta. Apabila ditemukan, kami imbau mereka supaya kembali,” tutur Bambang.
Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol (Inf) Candra mengatakan, pihaknya siap membantu Polri dalam menciptakan kondisi yang aman di Banyumas. ”Kami menjamin kondisivitas wilayah dengan menyiapkan personel untuk standby on call apabila nanti diminta, siap digerakkan ataupun ada tugas dalam rangka proses pemilu ini. Personel yang standby on call 503 orang, dan yang sudah terlibat 1 kompi, yaitu 100 orang,” kata Candra.
Candra juga menyampaikan, peran Babinsa bersama Babinkamtibmas di masyarakat juga penting. Apabila ada perkembangan situasi, segera melaksanakan patroli skala besar bersama petugas Kodim dan satpol PP untuk berputar-putar di wilayah Banyumas. Jumlah total untuk pasukan yang terlibat 500 orang gabungan TNI-Polri. ”Jika ada informasi yang kira-kira dapat memperkeruh suasana, dan menimbulkan situasi yang tidak baik, segera bisa mereduksi hal tersebut dengan sama-sama melaksanakan komunikasi sosial kepada tokoh masyarakat, tokoh ormas, ataupun tokoh agama,” ujar Candra.
Seperti diberitakan Kompas, Selasa (21/5/2019) dini hari, pasangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di 21 provinsi, sedangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di 13 provinsi. Sementara PDI-P meraih suara terbanyak pemilu legislatif.
Jika ada informasi yang kira-kira dapat memperkeruh suasana, dan menimbulkan situasi yang tidak baik, segera bisa mereduksi hal tersebut dengan sama-sama melaksanakan komunikasi sosial kepada tokoh masyarakat, tokoh ormas, ataupun tokoh agama.
KPU, Senin malam, menuntaskan rekapitulasi nasional hasil Pemilu 2019 untuk pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan anggota legislatif. Penyelesaian rekapitulasi perolehan suara ini tuntas sehari lebih awal daripada tenggat yang ditetapkan Undang-Undang Pemilu.
Dari data rekapitulasi di 34 provinsi berbasis data DC1-PPWP, pasangan capres-cawapres Jokowi-Amin mendapat 85.036.828 suara (55,41 persen), sedangkan pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga mendapatkan 68.442.493 suara (44,59 persen). Sementara itu, dari rekapitulasi perolehan suara DPR, PDI-P, Golkar, dan Gerindra berada di posisi tiga teratas.