Pendiri Huawei: "Jangan Pernah Anggap Remeh Huawei"
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
BEIJING, SELASA — Pendiri dan Chief Executive Officer Huawei, Ren Zhengfei, menyatakan pemerintah Amerika Serikat telah meremehkan kemampuan Huawei. Menurut Ren, Huawei tidak akan terpengaruh pembatasan perdagangan oleh AS dan sesumbar tidak ada pihak lain akan dapat mengejar ketinggalan langkah perseroan dalam pengembangan teknologi 5G Huawei dalam waktu 2-3 tahun mendatang.
Hal itu dikatakan Ren dalam sesi wawancara khususnya dengan CCTV di Beijing. Ren menegaskan bahwa langkah Washington terhadap Huawei, termasuk perintah kepada Google Inc untuk menghentikan kerja sama bisnisnya dengan Huawei, tidak banyak berarti secara negatif bagi Huawei. Sebab perusahaan China itu telah melakukan banyak persiapan termasuk antisipasi atas hal yang kemudian terjadi saat-saat ini.
Sebagaimana diwartakan, Google Inc menghentikan kerja sama bisnis dengan Huawei setelah Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan AS. Diperkirakan ratusan juta pengguna telepon seluler pintar akan terpengaruh oleh keputusan Google memutuskan hubungan sistem operasi Android-nya dengan produsen ponsel China, Huawei. Selain tidak akan mendapatkan pembaruan dari sistem operasi Android yang dikembangkan Google, pada saat yang sama pengguna Huawei juga tak akan dapat mengakses layanan yang dikembangkan oleh Google, seperti navigasi, surat elektronik (Gmail), layanan video (Youtube), dan pasar aplikasi (Play Store).
Pemerintah AS pada hari Senin untuk sementara melonggarkan beberapa pembatasan perdagangan yang diberlakukan minggu lalu pada Huawei. Departemen Perdagangan AS akan memungkinkan Huawei Technologies Co Ltd untuk membeli barang buatan Amerika untuk menjaga jaringan yang ada dan menyediakan pembaruan perangkat lunak untuk handset Huawei yang ada. Namun pihak Huawei masih dilarang membeli suku cadang dan komponen Amerika untuk memproduksi produk baru tanpa persetujuan lisensi yang kemungkinan akan ditolak.
Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, mengatakan aturan itu dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada para penyedia telekomunikasi yang bergantung pada peralatan Huawei hingga dibuat aturan lanjutan. Aturan itu akan berlaku selama 90 hari. Perubahan rantai pasokan dimungkinkan memiliki konsekuensi langsung, berjangkau luas dan tidak disengaja bagi para pelanggannya. Departemen Perdagangan AS mengatakan akan mengevaluasi apakah akan memperpanjang pengecualian di atas 90 hari.
Pengumuman hari Senin itu juga mengatakan otorisasi tersebut dibuat sebagai lisensi umum sementara yang akan berlaku sampai 19 Agustus 2019. Lisensi ini juga memungkinkan pengungkapan kerentanan keamanan dan bagi Huawei untuk terlibat dalam pengembangan standar jaringan 5G di masa depan.
Dari 70 miliar dollar AS yang dihabiskan Huawei untuk membeli komponen pada tahun 2018, sekitar 11 miliar dollar AS di antaranya jatuh ke perusahaan-perusahaan AS termasuk Qualcomm, Intel Corp dan Micron Technology Inc. Langkah pemerintah AS itu untuk menjaga agar jaringan yang ada tetap beroperasi dan ditujukan untuk penyedia telekomunikasi di Eropa dan negara-negara lain di mana peralatan Huawei banyak digunakan. Langkah ini juga dapat membantu penyedia layanan seluler di daerah berpenduduk sedikit di AS, seperti Wyoming dan Oregon bagian timur, yang membeli peralatan jaringan dari Huawei dalam beberapa tahun terakhir. (AFP/REUTERS)