Dominasi Juventus di Liga Italia membuat perebutan gelar juara beberapa musim terakhir kurang menarik. Perebutan tiket ke Liga Champions justru menjadi drama yang sebenarnya.
TURIN, SENIN – Juventus dan Napoli membuat persaingan memperebutkan dua tiket tersisa ke Liga Champions musim depan kian sengit. Atalanta, Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma harus bertarung meraih tiga poin hingga laga pamungkas pada akhir pekan nanti.
Juventus sebagai juara liga menganggu mimpi Atalanta untuk tampil di Liga Champions dengan menahan imbang 1-1 di Stadion Allianz Turin, Senin (20/5/2019) dini hari WIB. Meski hanya meraih satu poin, Atalanta naik ke peringkat ketiga dengan 66 poin.
Atalanta unggul produktivitas dan selisih gol atas Inter Milan di peringkat keempat. Inter gagal mempertahankan posisi ketiga setelah takluk dari tuan rumah Napoli, 1-4, di Stadion San Paolo.
Dengan hasil sementara ini, Atalanta dan Inter bertahan di zona Liga Champions, meski posisi mereka masih bisa direbut Milan dan AS Roma. Milan hanya terpaut satu poin di peringkat kelima setelah mengalahkan Frosinone 2-0. Adapun Roma berada di peringkat enam dengan 63 poin setelah ditahan imbang Sassuolo, 0-0.
Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini mengaku realistis sebelum menghadapi tim setangguh Juventus. Ia merasa hasil imbang sudah cukup untuk mempertahankan posisi mereka. ”Namun, usai laga kami menyesal karena sebenarnya kami bisa meraih tiga poin. Kami kebobolan menit-menit akhir, meski bisa membuat banyak peluang gol,” ujarnya seperti dikutip laman Football-Italia.
Meraih tiket ke Liga Champions merupakan target tersisa yang dimiliki Atalanta untuk menciptakan sejarah. Mereka belum pernah tampil di kompetisi antarklub paling elite di Eropa tersebut. Target lainnya, menjadi juara Piala Italia, gagal karena mereka dikalahkan Lazio, 0-2, pada laga final.
Berbekal motivasi mengejar target besar tersebut, para pemain Atalanta tampil menekan Juventus. Mereka unggul lebih dulu lewat gol Josip Ilicic pada menit ke-33. Namun, Juventus mampu menyamakan kedudukan melalui Mario Mandzukic menit ke-80.
Laga itu diakhiri dengan perayaan gelar juara Liga Italia. Para pemain Juventus bergembira mengangkat trofi yang mereka dapatkan selama delapan musim beruntun. Pesta itu sekaligus menjadi laga kandang terakhir bagi pelatih Juventus Massimiliano Allegri, yang kontraknya di tim “Nyonya Besar” berakhir.
Permintaan Milan
Hasil imbang Juventus dan Atalanta membuat Milan kecewa. Mereka sebelumnya meminta Juventus menjalani laga itu dengan serius seperti pada awal musim. ”Saya berharap Juventus melakukan tugasnya dengan baik. Namun, kami juga perlu melihat diri sendiri,” ujar kiper Milan Gianluigi Donnarumma.
Juventus menjadi harapan terakhir, bagi Milan dan tim rival Atalanta lainnya, untuk menjungkalkan Atalanta yang menanjak penampilannya. Namun, Juventus yang sudah memastikan gelar juara liga akhir April lalu, tidak lagi memiliki tanggungan.
Dalam empat laga setelah kemenangan atas Fiorentina, 2-1 itu, Juventus belum pernah menang lagi. Bahkan, mereka dikalahkan tim yang sedang kehilangan karakter seperti Roma. Ini yang membuat Donnarumma berharap Juventus tidak main-main melawan Atalanta.
Setelah Juventus tidak menjalankan tugasnya dengan baik, harapan Milan kembali ke Liga Champions mengecil. Mereka harus bisa mengalahkan SPAL pada laga terakhir dan berharap Atalanta dan Inter kalah. Atalanta akan menghadapi Sassuolo dan Inter menghadapi Empoli pada laga terakhir mereka.
Tantangan yang dihadapi Inter lebih berat karena Empoli merupakan tim yang sedang berjuang untuk lolos dari zona degradasi. Empoli memiliki motivasi yang sangat kuat dan baru saja melibas Torino 4-1. Sebelumnya, mereka juga menundukkan Fiorentina dan Sampdoria.
Pelatih Inter Luciano Spalletti menyatakan, timnya akan mengerahkan seluruh kemampuan mereka pada laga terakhir. Dikalahkan Napoli adalah hal yang bisa dimaklumi, sedangkan kekalahan dari Empoli akan menjadi petaka. “Laga terakhir nanti bagaikan final. Kami tidak boleh melakukan kesalahan,” ujarnya. (AFP/REUTERS)