Gempa teknonik dengan Magnitudo 4,2 mengguncang Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan sekitarnya pada Rabu (22/5/2019) pukul 11.22. Gempa diakibatkan sesar lokal. Hingga Rabu sore belum ada laporan terkait dampak kerusakan akibat kejadian itu.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
Kompas
Peta Kabupaten Kudus di Jawa Tengah (tanda panah).
KUDUS, KOMPAS — Gempa tektonik dengan Magnitudo 4,2 mengguncang Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan sekitarnya pada Rabu (22/5/2019) pukul 11.22. Gempa diakibatkan sesar lokal. Hingga Rabu sore belum ada laporan terkait dengan dampak kerusakan akibat kejadian tersebut.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, yakni 14 kilometer (km) barat laut Kudus, dengan kedalaman 10 km. Gempa tersebut berskala intensitas II-III Modified Mercalli Intensity (MMI) di wilayah Kudus, Jepara, dan Demak.
Salah seorang warga Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Rifqi Gozali (25), saat dihubungi dari Semarang mengatakan, gempa terasa sekitar 5 detik meski tidak begitu kencang. Namun, sejumlah warga sempat panik dan keluar bangunan.
”Getarannya sempat membuat kaget dan membuat saya hendak keluar kos-kosan. Namun, hanya dirasakan 5 detik, setelah itu situasi tenang lagi. Di beberapa perkantoran, para pegawai berhamburan ke luar gedung. Sekarang semua sudah normal,” ujar Rifqi.
Siswa TK/SD Hati Kudus Jelambar, Jakarta, mengikuti simulasi evakuasi bencana gempa, Jumat (30/11/2018). Kegiatan simulasi tersebut secara periodik dilakukan di sekolah tersebut sehingga mereka memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas C Penanggungan mengtakan, gempa dirasakan merata di sejumlah wilayah di Kudus. ”Termasuk di pendopo kabupaten. Namun, informasi yang kami terima, titik pusat gempanya masuk wilayah Jepara,” katanya.
Bergas menambahkan, hingga Rabu sore belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Selain itu, dari informasi BMKG juga belum terdeteksi potensi gempa susulan.
Belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Selain itu, dari informasi BMKG juga belum terdeteksi potensi gempa susulan.
Ia pun mengimbau warga untuk tetap tenang saat terjadi gempa. ”Saat terjadi (gempa), jangan panik. Kemudian, bergerak menuju titik kumpul terdekat, tetapi dengan catatan tidak panik atau terburu-buru karena bisa membahayakan,” ujar Bergas.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie dalam keterangannya mengatakan, berdasarkan laporan masyarakat, guncangan itu dirasakan di Kudus, Demak, dan Jepara. Masyarakat dilaporkan sempat berlarian ke luar rumah akibat terkejut dan panik.
Keindahan arsitektur Menara Kudus di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang telah menjadi sebuah monumen peradaban masa lalu dan pusat spiritualisme Islam hingga kini, Senin (18/7). Masjid Al-Aqsa atau dikenal Masjid Menara Kudus yang didirikan tahun 1549 ini tidak terlepas dari Sunan Kudus yang menyebarkan Islam melalui akulturasi budaya.
”Dengan memperhatikan lokasi episenter (di atas permukaan bumi) dan kedalaman hiposenter (di dalam permukaan bumi), yang terjadi ialah gempa bumi dangkal akibat sesar lokal. Hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan,” ujar Setyoajie.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
