Saratoga Berharap Pemilu Aman dan Bisnis Kembali seperti Biasa
Oleh
KELVIN HIANUSA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Saratoga Investama Sedaya Tbk berharap penetapan hasil pemilihan presiden berakhir damai. Saratoga yang 21,5 persen sahamnya dimiliki calon wakil presiden 02, Sandiaga Uno, menginginkan stabilitas keamanan untuk mengembalikan geliat investasi.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan, pihaknya mengharapkan proses pemilu segera berlalu dengan damai. Kondisi yang tidak kondusif seperti saat ini membuat Saratoga tidak maksimal dalam mendatangkan investor.
”Saya kira semua orang menginginkan stabilitas keamanan, termasuk kami. Sebab, tanpa stabilitas, pemain bisnis dan investor tidak ada yang mau mengalokasikan dananya,” katanya dalam paparan kinerja Saratoga pada Rabu (22/5/2019), di Jakarta.
Devin menambahkan, pada masa-masa pemilu kali ini investasi berjalan lambat. Hal itu karena para investor menahan diri untuk melihat kondisi stabilitas setelah pemilu selesai. ”Kami berharap sesudah pemilu tetap aman dan bisnis kembali seperti biasa,” ucapnya.
Meskipun Sandiaga merupakan pendiri dan pemegang saham Saratoga, mantan wakil gubernur Jakarta itu tidak lagi berada dalam menajemen. Artinya, dia tidak lagi ikut dalam pengambilan keputusan Saratoga.
”Untuk itu, kami tidak ada pengaruh dari dalam. Kami sudah sering mendapat pertanyaan apakah ada pengaruh dari salah satu pemegang saham kami yang aktif di politik. Saratoga sudah dikelola oleh profesional,” ujar Devin.
Saham Saratoga sedikit terdampak setelah Komisi Pemilihan Umum menetapkan pemenang Pilpres 2019, yaitu pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Kemarin, saham SRTG (kode Saratoga) turun sekitar 3 persen ke posisi Rp 3.780.
Direktur Keuangan Saratoga Lany Djuwita Wong menegaskan sudah memiliki rencana untuk memompa kembali saham yang turun. Pihaknya akan melakukan pembelian kembali atau buy back saham.
Lany menjelaskan, perseroan akan membeli kembali 20 juta lembar saham atau berkisar Rp 110 miliar. Selain untuk meningkatkan nilai saham, pembelian kembali juga dilakukan untuk investasi jangka panjang dalam menjaga karyawannya.
Keputusan itu merupakan hasil dari rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari ini. RUPST juga memutuskan pembagian dividen sebesar 2,9% atau Rp 100 per lembar saham pada harga penutupan 21 Mei 2019.
Dividen tersebut meningkat 48,6% dibandingkan pada jumlah dividen tahun lalu. ”Dividen dibagikan paling lambat sebulan setelah RUPST, pada akhir Juni,” kata Lany.
Selain pengumuman dividen, RUPST menyetujui penunjukan direksi baru, yaitu Devin Wirawan sebagai Direktur Investasi Saratoga. Penunjukan itu ditujukan untuk memperkuat aspek investasi dan monetisasi.