Korea Selatan memastikan diri sebagai juara Grup 1C Piala Sudirman setelah menaklukkan unggulan keempat Taiwan, 3-2. Kemenangan Korsel ditentukan oleh ganda campuran Seo Seung-jae/Chae Yu-yung yang pada laga kelima berhasil menaklukkan Tseng Min Hao/Hsieh Pei Shan, 21-10, 21-18.
Oleh
Denty Piawai Nastitie/Agung Setyahadi
·3 menit baca
Laporan Agung Setyahadidari Nanning, China
Korea Selatan memastikan diri sebagai juara Grup 1C Piala Sudirman setelah menaklukkan unggulan keempat Taiwan, 3-2. Kemenangan Korsel ditentukan oleh ganda campuran Seo Seung-jae/Chae Yu-yung yang pada laga kelima berhasil menaklukkan Tseng Min Hao/Hsieh Pei Shan, 21-10, 21-18 di Guangxi Sports Center Stadium, Nanning, China, Rabu (22/5/2019).
Korsel menjadi juara grup setelah pada laga sebelumnya mengalahkan Hong Kong, 4-1. Adapun Taiwan, yang sebenarnya diunggulkan memuncaki Grup 1C, akhirnya harus puas menjadi peringkat kedua dengan bekal kemenangan atas Hong Kong, 3-2.
Meski datang ke Nanning sebagai juara bertahan setelah menjadi juara pada Piala Sudirman 2017, Korsel hanya diunggulkan di posisi ke-5 hingga ke-8. Hal ini karena mereka tidak diperkuat dua pemain terbaik di tunggal putri dan putra, yakni pemain putri nomor 10 dunia Sung Ji-hyun dan tunggal putra nomor enam dunia Son Wan-ho, yang keduanya cedera.
Beruntung Korsel memiliki pemain muda An Se-young. Setelah menjadi juara Selandia Baru Terbuka 2019, pebulu tangkis putri berusia 17 tahun itu melanjutkan penampilan gemilangnya dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying, 14-21, 21-18, 21-16.
Kemenangan An membuat kedudukan imbang 1-1 karena pada laga pertama, ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin, mengungguli Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae, 21-15, 21-13. Taiwan kemudian unggul 2-1 setelah tunggal putra Chou Tien Chen menang atas Lee Dong-keun, 21-12, 21-17.
Korsel dan Taiwan berbagi poin imbang 2-2 setelah ganda putri Korsel, Chang Ye-na/Kong Hee-yong, tampil lebih baik daripada Chang Ching Hui/Yang Ching Tun, dan menang 21-13, 21-15. Seo/Chae kemudian memastikan kemenangan tim ”Negeri Ginseng” pada laga penentu.
Kepayahan
Kemenangan atas Tai Tzu Ying lewat laga rubber game membuat An sedikit kepayahan. Dia terlihat berjalan gontai ke mixed zone untuk menjumpai awak media. Saat menjawab pertanyaan wartawan, beberapa kali juara Pembangunan Jaya Raya Internasional Junior Grand Prix 2017 itu juga memejamkan mata.
An mengatakan, kunci kemenangan ini adalah disiplin pada strategi pelatih. ”Saya diingatkan untuk fokus pada pertahanan, kemudian baru menyerang,” katanya.
Menurut dia, kekalahan pada gim pertama disebabkan dia masih meraba permainan Tai Zu Ying karena baru pertama kali bertemu. ”Pada gim kedua saya sudah tahu cara bermain dia dan bisa lebih mengantisipasi,” ujarnya tentang kekalahan pada gim pertama.
An Se-young merupakan pemain non-unggulan yang kini menempati peringkat ke-50 dunia. Hanya sepekan sebelum bertanding di Piala Sudirman, pebulu tangkis remaja itu merebut gelar Selandia Baru Terbuka dengan mengalahkan peraih emas Olimpiade London 2012, Li Xuerui (China).
Remaja itu menunjukkan konsistensi permainannya dengan menyapu bersih empat kemenangan pada empat laga yang dijalani pada kejuaraan beregu putri Piala Uber 2018 di Bangkok, Thailand. Ketika itu An Se-young membantu Korsel menempati posisi semifinal di Piala Uber.
Tai Tzu Ying tidak menunjukkan kekecewaannya dan bahkan tersenyum seusai pertandingan. ”Dia tinggi, kuat, dan memiliki gerak kaki yang sangat baik. Dia bagus dalam semua aspek permainan. Dia pasti akan menjadi pemain yang luar biasa pada masa depan,” ujar Tai Tzu Ying mengomentari permainan lawan.
Tai Tzu Ying mengatakan, dirinya sudah melakukan yang terbaik melawan An Se-young. ”Saya tidak bisa berlatih selama beberapa waktu karena cedera. Setelah pertandingan pertama di grup, saya berusaha sangat keras untuk beristirahat dan memulihkan diri. Saya membuat beberapa kesalahan sendiri hari ini dan saya tidak bermain secepat yang saya inginkan,” katanya. (DNA)