Situasi di Petamburan Kondusif, Jalan KS Tubun Masih Ditutup
Oleh
Stefanus Ato/Benediktus Krisna Yogatama
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Polisi menangkap sejumlah terduga pelaku dari sekelompok massa yang terlibat tindakan anarkis. Mereka diduga membakar dan merusak mobil-mobil di Asrama Brimob, Jalan KS Tubun, Petamburan, Rabu (22/5/2019) dinihari. Situasi di sekitar kawasan itu sudah kembali kondusif.
Pantauan Kompas, Rabu pagi ini menunjukkan, Jalan KS Tubun ditutup total. Kendaraan untuk sementara belum diperbolehkan melintas di sekitar kawasan itu. Sejumlah petugas kebersihan tampak sibuk membersihkan pecahan beling dan batu-batu yang berserakan di Jalan KS Tubun.
Sejumlah mobil yang terparkir di pinggir jalan juga rusak berat. Banyak kaca mobil yang pecah terkena lemparan atau benturan benda tumpul. Di sepanjang jalan itu masih dipadati ratusan aparat dari Korps Brimob.
Tampak Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) Gatot Eddy Pramono, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, dan Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Hengky Haryadi memantau langsung lokasi bekas pengrusakan di Jalan KS Tubun. Mereka baru meninggalkan lokasi itu sekitar pukul 08.30.
Sejumlah warga yang melintas di sekitar lokasi juga diperiksa aparat. Polisi mencari sisa-sisa massa yang terlibat kerusuhan dan mereka yang tidak bisa menunjukkan identitas dan membawa benda mencurigakan diamankan polisi.
Argo mengatakan, kerusuhan bermula dari munculnya kumpulan massa pada Selasa (21/5/2019) pukul 23.00, di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang merusak pagar kawat duri dan memaksa untuk masuk ke kantor Bawaslu. Tindakan itu dari segi pengamanan tidak diperbolehkan TNI dan Polri.
"Sehingga kami dorong dan mereka melempar dengan bom molotov, batu, dan kayu. Anggota terus mendorong dan membubarkan sampai di Tanah Abang," kata Argo.
Argo menambahkan, pada Rabu (22/5/2019) pukul 02.00, ada informasi terjadi kebakaran di depan Asrama Brimob. Aparat keamanan pun mengecek lokasi dan menemukan 11 mobil milik anggota polisi yang sudah hangus terbakar.
Terkait pembakaran itu, Argo mengatakan pihaknya masih menyelidiki keterkaitan kelompok massa dengan massa yang sebelumnya berunjuk rasa di Kantor Bawaslu.
"Pelaku pengerusakan yang diamankan polisi sudah di bawah ke Polda Metro Jaya, jumlahnya masih kami data. Termasuk korban luka-luka," kata Argo.
Jalan KG Mas Mansur
Akses jalan KH Mas Mansur dari dan menuju Tanah Abang ditutup, Rabu (22/5/2019) pagi, untuk mencegah kendaraan bermotor dan warga melintas sebab daerah itu pada Selasa dinihari terjadi aksi masa di sana.
Menurut pantauan Kompas di Jalan KH Mas Mansur, dekat Restoran Ayam Goreng Suharti, ditutup dengan barikade dan tong sampah.
Hasan (43), warga sekitar mengatakan, penutupan jalan dilakukan sejak sekitar pukul 05.00 tadi. Penutupan jalan berdasarkan arahan petugas kepolisian. "Tadi pagi kan ramai. Nah sejarabg ditutup biar ada massa ke sini lagi," ujar Hasan.
Karena penutupan jalan itu banyak kendaraan roda empat yang memutar balik. Namun, banyak kendaraan roda dua masih menerobosnya.
Salah seorang pengendara sepeda motor yang menerobos adalah Budiman (32). Warga asal Kebayoran Lama nekat menerobos karena ingin melihat massa yang berkumpul dini hari tadi. "Penasaran ada apa di Tanah Abang," ujar pria yang sehari-hari menjadi pegawai toko di Pasar Blok A Tanah Abang.
Masa kini sudah tidak terlihat di sekitar Tanah Abang. Namun, keramaian dini hari tadi membuat pertokoan dan aktivitas ekonomi lainnya tutup.Toko gerai ritel tutup. Stasiun pengisian bahan bakar juga tutup.