Pemerintah menjamin kericuhan pasca-penetapan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Kepercayaan investor juga tetap tumbuh.
Oleh
Karina Isna Irawan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menjamin kericuhan pasca-penetapan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak mengganggu aktivitas ekonomi nasional. Kepercayaan investor juga tetap tumbuh yang tecermin dari masuknya arus modal asing.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tidak ada faktor kejutan dari demo hasil Pemilu 2019. Investor dan sejumlah pelaku ekonomi sudah memahami dan mengantisipasi kondisi yang kini terjadi. Hal itu tecermin dari sistem keuangan yang berjalan normal dan mencatatkan kinerja cukup baik kendati ada gejolak dalam negeri.
”Indikator ekonomi dalam negeri masih positif. Kerusuhan yang terjadi sangat disayangkan, tetapi masyarakat dan pelaku usaha percaya dan yakin ekonomi Indonesia tetap baik,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Kepercayaan investor tecermin dari penawaran awal lelang (incoming bid) surat utang negara denominasi valas yang mencapai Rp 10,65 triliun sejak awal tahun (year to date). Penawaran awal lelang itu lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2018, yakni Rp 5,75 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun denominasi valas juga turun 14,63 persen sejak awal tahun.
Menurut Sri Mulyani, tekanan cukup signifikan justru dari faktor eksternal. Ada indikasi pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat situasi global yang sangat dinamis, terutama kebijakan AS terhadap China dan Iran. Pemerintah berupaya mengurangi dampak tekanan global itu dengan menjaga daya beli, inflasi, dan iklim investasi.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, faktor global lebih dominan memengaruhi arus modal masuk (inflow) dan arus modal keluar (outflow) dalam pasar obligasi. Dua hari terakhir, tercatat net beli asing senilai Rp 1,7 triliun yang dipengaruhi ekspektasi perbaikan ekonomi ke depan. Adapun sejak awal tahun arus modal masuk ke pasar surat berharga negara mencapai Rp 57 triliun.
”Arus modal asing akan tetap berlanjut masuk ke pasar obligasi,” kata Perry.
Terkait dengan kurs rupiah, Perry mengatakan, eksportir semakin banyak menjual devisa ekspor ke pasar valas sehingga membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Selain dunia usaha, stabilitas kurs rupiah turut dijaga dunia perbankan dan keuangan. Kurs rupiah akan bergerak stabil dan ada kecenderungan menguat.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah secara gradual sejak April 2019, didominasi oleh sentimen negatif global, terutama eskalasi perang dagang AS-China. Kemudian, dalam dua hari terakhir atau sejak kericuhan saat demo hasil pemilu tak ada pergerakan signifikan dari IHSG.
Namun, semua itu diyakini hanya sesaat. ”Kami yakin pelemahan IHSG ini hanya sementara karena imbal hasil yang ditawarkan negara lain lebih kecil,” kata Wimboh.
Semua pihak rugi
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengimbau investor agar tidak khawatir dengan situasi di Tanah Air beberapa hari terakhir sebab situasi itu hanya sementara sifatnya. Ini termasuk penutupan sejumlah toko dan perkantoran di Jakarta.
Dia juga mengingatkan semua pihak agar menahan diri sebab, jika kericuhan terus berlangsung, apalagi sampai meluas, semua akan terimbas.
”Intinya, semua akan dirugikan kalau ini terus dilaksanakan sehingga, ya sudah, tempuh jalan yang betul sesuai peraturan undang-undang,” kata Darmin.
Menurut Darmin, tidak semua perkantoran tutup akibat kericuhan pasca-Pemilu 2019. Beberapa perusahaan mengambil kebijakan libur panjang menjelang hari raya Idul Fitri. Geliat ekonomi di beberapa pusat perbelanjaan juga berangsur pulih. Kegiatan di Pasar Tanah Abang juga akan normal dengan sendirinya.
Fokus pemerintah saat ini adalah menjaga iklim investasi dalam rangka memperbaiki defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.
Paket kebijakan yang sudah diterbitkan akan diupayakan lebih efektif, terutama terkait perizinan, pembangunan sumber daya manusia, dan penanganan per sektor industri.