E-dagang Strategis Tingkatkan Pemasaran Usaha Kecil
Pemanfaatan sistem perdagangan dalam jaringan dinilai strategis untuk meningkatkan pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - Pemanfaatan sistem perdagangan dalam jaringan dinilai strategis untuk meningkatkan pemasaran produk usaha mikro, kecil, dan menengah. Melalui sistem ini, pelaku usaha dapat memperluas pasar hingga luar daerah, bahkan luar negeri.
Hal itu mengemuka dalam acara sosialisasi Forum Sosialisasi Pasar Digital dan Peningkatan Ekonomi Rakyat di Era 4.0, di Bandar Lampung, Kamis (23/5/2019). Acara yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari kalangan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Lampung.
Hadir pula Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Kemaritiman Kemenkominfo Septriana Tangkary, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Satria Alam, Wakil Ketua Umum Bidang Koperasi, UKM, Ekraf, dan Start Up Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Lampung Romy J Utama, serta perwakilan E-commerce Bukalapak Didi Nofantoro.
Septriana mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia. Penetrasi pengguna internet yang mencapai lebih dari 171,17 juta merupakan faktor yang dapat mendorong Indonesia menjadi pasar bagi transaksi online terbesar di Asia.
Dia menerangkan, pemerintah telah menyusun strategi e-dagang dengan melibatkan delapan kementerian dan lembaga pemerintah lain. Pada 2020, nilai transaksi e-dagang ditargetkan mencapai 130 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.900 triliun).
Dia optimistis, target tersebut dalam terwujud. Saat ini, terdapat 59 juta UMKM di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 9,6 juta UMKM sudah memanfaatkan pasar digital untuk meningkatkan omzet.
"Harapan kami semakin banyak masyarakat, khususnya pelaku UMKM, yang memanfaatkan e-commerce. Apalagi, masih banyak potensi lokal di Lampung yang bisa dikembangkan, seperti kain tenun dan tapis," kata Sepriana.
Menurut dia, pemerintah telah berupaya meningkatkan akses internet ke seluruh wilayah Indonesia melalui proyek Palapa Ring. Masyarakat di pelosok yang semula hanya bisa mengirim pesan (SMS) kini dapat mengakses internet.
Dia menyatakan, pelaku UMKM dapat memanfaatkan marketplace (situs jual-beli) agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan perkembangan digital, Indonesia tidak hanya menjadi target pasar, melainkan produsen. Dengan begitu, UMKM juga dapat tumbuh dengan pesat dan penyediaan lapangan kerja.
Satria Alam mengatakan, ada sekitar 140.000 pelaku UMKM di Lampung. Pemprov berharap, pemanfaatan e-dagang dapat membantu UMKM berkembang menjadi usaha skala besar.
Sementara itu, menurut Romy J Utama, sudah ada 15.000 pelaku UMKM yang memanfaatkan aplikasi Bukalapak untuk menjual produknya. Selain menjangkau pasar lokal, pelaku UMKM juga menembus pasar regional dan internasional.
Didi mengatakan, selain foto produk yang menarik, penjual juga perlu menceritakan produk yang dijual. Yang paling penting, penjual juga harus menjaga kepercayaan pembeli dengan menjual barang yang berkualitas.