Harga sejumlah komoditas pangan pokok berangsur turun dari harga pada saat awal Ramadhan. Pemerintah pun memastikan stok pangan tercukupi hingga Lebaran.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Harga sejumlah komoditas pangan pokok berangsur turun dari harga pada saat awal Ramadhan. Pemerintah pun memastikan stok pangan tercukupi hingga Lebaran. Kini, para pedagang justru mengeluhkan sepinya permintaan yang diduga kuat akibat turunnya daya beli masyarakat.
Rombongan Komisi VI DPR mengunjungi Pasar Wonokromo, Surabaya, Kamis (23/5/2019), guna mengecek stok pangan dan fluktuasi harga. Setelah berdialog langsung dengan sejumlah pedagang, mereka berkesimpulan harga sejumlah komoditas telah turun dibandingkan awal puasa lalu.
”Harga telur, misalnya, turun menjadi Rp 19.000 per kilogram dari pekan sebelumnya Rp 22.000 per kg. Sementara harga bawang putih yang sempat menyentuh angka Rp 60.000 per kg turun menjadi Rp 30.000 per kg,” ujar Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya.
Sehari sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Pasar Porong di Kabupaten Sidoarjo. Mereka juga memantau stok dan harga pangan. Hasilnya, harga beras kualitas medium turun dari Rp 9.000 per kg menjadi Rp 8.600 per kg.
Selain itu, harga daging ayam broiler juga turun dari Rp 34.000 per kg menjadi Rp 32.000 per kg. Harga cabai stabil pada kisaran Rp 25.000-Rp 28.000 per kg. Bahkan, harga cabai rawit kini anjlok menjadi Rp 5.000 per kg karena pasokan yang berlimpah.
Khofifah mengatakan, melimpahnya pasokan cabai karena meningkatnya produksi petani. Sebagai gambaran, rerata luas tanam cabai di Jatim per musim tanam hanya 2.700 hektar. Namun, saat ini, luas tanam cabai mencapai 5.000 hektar atau hampir dua kali lipat dari biasanya.
”Untuk mencegah petani mengalami kerugian lebih besar akibat anjloknya harga, pemerintah telah meminta kepada pelaku usaha agar menggunakan bahan baku cabai segar dan bukan cabai kering impor,” kata Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengatakan telah meminta bupati dan wali kota agar memborong pembelian cabai melalui badan usaha milik daerah (BUMD). Untuk solusi jangka panjang, Pemprov Jatim mendorong Pusat Grosir Agrobisnis (Puspa Agro) menjadi BUMD pangan.
Sementara itu, Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya telah meminta Perum Bulog turut serta menyerap produksi cabai petani agar harganya tidak semakin jatuh. Bulog bisa membeli cabai dari petani Rp 8.000 per kg agar petani bisa menikmati keuntungan dan bersemangat untuk menanam lagi.
Kepala Divisi Regional Jatim Perum Bulog Muhammad Hasyim mengatakan, stok beras dan barang kebutuhan lainnya melimpah. Masyarakat tidak perlu khawatir harga berfluktuasi tinggi jelang Lebaran karena dengan stok yang banyak pihaknya leluasa melakukan operasi stabilisasi harga.
Stok beras Bulog Divre Jatim saat ini 621.899 ton. Selain itu, stok gula pasir 1.614 ton, minyak goreng 50.109 liter, dan terigu 9.849 kg. Bulog juga memiliki stok jagung untuk pakan ternak 88.944 ton sehingga para peternak ayam pedaging dan ayam petelur tak perlu khawatir selama libur panjang Lebaran.