Kementerian Kesehatan menyiapkan 923 pos kesehatan di sejumlah titik arus mudik Lebaran 2019. Pos ini akan ditempatkan di lokasi yang mudah diakses masyarakat, seperti tempat peristirahatan di jalur tol maupun nontol, terminal, pelabuhan, dan bandara yang terpadu dengan lintas sektor lain.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan menyiapkan 923 pos kesehatan di sejumlah titik arus mudik Lebaran 2019. Pos ini akan ditempatkan di lokasi yang mudah diakses masyarakat, seperti tempat peristirahatan baik di jalur tol maupun nontol, terminal, pelabuhan, dan bandara yang terpadu dengan lintas sektor lain.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo menyampaikan, pos kesehatan yang disediakan diharapkan bisa mendekatkan pelayanan kesehatan langsung kepada para pemudik. Pos kesehatan ini akan mulai beroperasi pada 29 Mei 2019 hingga 13 Juni 2019.
”Petugas di pos kesehatan akan memberikan pelayanan yang maksimal karena didukung dengan saranan, prasarana, dan peralatan kesehatan yang memadai,” ujarnya dalam temu media terkait kesiapan sektor kesehatan dalam penyelenggaraan mudik Lebaran 2019 di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Pos kesehatan yang tersedia akan dilengkapi dengan pengobatan umum, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan kegawatdaruratan, dan pelayanan transportasi rujukan medis. Selain itu, pemudik juga bisa mendapatkan pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan seperti informasi kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah gratis.
Pos kesehatan yang tersedia akan tersebar di beberapa titik jalur mudik di seluruh Indonesia, di antaranya 315 pos kesehatan di Jawa Barat, 225 pos di Jawa Tengah, dan 243 pos di Jawa Timur. Selain itu, fasilitas layanan kesehatan lain juga disiapkan, yaitu 4.210 puskesmas, 375 rumah sakit di sekitar jalur pantura, 114 rumah sakit rujukan, 207 kantor kesehatan pelabuhan, dan 188 layanan pusat keamanan publik (PSC) 119. Total tercatat 6.047 fasilitas tersedia. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 3.910 fasilitas.
”Kami pastikan juga masyakarat bisa menghubungi 119 jika ada keadaan darurat. Informasi kesehatan lain juga bisa diakses di nomor tersebut. Nanti kami (Kemenkes) bersama Kementerian Perhubungan juga akan merilis aplikasi bagi pemudik yang dilengkapi dengan informasi letak fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” kata Bambang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pos kesehatan di Jakarta akan dibagi di beberapa lokasi, seperti stasiun, tempat wisata, pelabuhan, dan terimal bus. Selain itu, sebanyak 10 posko bergerak berupa ambulans gawat darurat juga disiapkan.
Setiap posko kesehatan yang tersedia akan dilengkapi dengan dokter, perawat, analis, administrasi, dan sopir ambulans. Selain itu, disediakan pula obat-obatan lengkap, alat pemeriksaan, dan tabung oksigen. ”Kami pastikan juga kebersihan lingkungan diperhatikan. Fasilitas toilet yang bersih dan tong sampah yang mencukupi akan diberikan,” ucapnya.
Bambang menuturkan, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang akan melakukan perjalanan mudik akan diberikan kemudahan dalam mengakses fasilitas layanan kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Selama masa mudik Lebaran, peserta tidak perlu kembali ke fasilitas kesehatan layanan primer (FKTP) tingkat pertama untuk mendapatkan rujukan pemeriksaan.
”Jadi bagi peserta JKN-KIS yang memang mengalami kondisi darurat ataupun memang harus mendapatkan layanan kesehatan rutin bisa langsung mendapatkan layanan di fasilitas layanan kesehatan terdekat,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, M Yusuf, mengatakan, seluruh rumah sakit di wilayah Provinsi Banten telah disiagakan sebagai pelayanan kesehatan rujukan arus mudik Lebaran 2019. Sebanyak 112 rumah sakit dipatikan sudah siap melayani pemudik.