Baru sebagian pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang kembali membuka toko dan lapaknya, pada Kamis (23/5/2019). Paska kerusuhan yang terjadi pada Selasa dan Rabu lalu, sebagian pedagang lainnya masih khawatir terjadi kerusuhan susulan dan pesimistis ada pembeli yang datang.
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Baru sebagian pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang kembali membuka toko dan lapaknya, pada Kamis (23/5/2019). Paskakerusuhan yang terjadi pada Selasa dan Rabu lalu, sebagian pedagang lainnya masih khawatir terjadi kerusuhan susulan dan pesimistis ada pembeli yang datang.
Pada Kamis siang, pasar Blok A, B, C, dan G masih tutup. Pintu masuk utama pasar-pasar itu masih ditutup teralis besi. Anggota satpol PP bersiaga di sekitar pasar-pasar itu.
Namun, beberapa pedagang sudah mulai membuka toko dan lapaknya. Mereka tersebar di depan Pasar Blok B, Jembatan Multiguna, dan di depan stasiun Tanah Abang.
Abdulah (45), pedagang daster di depan Pasar Blok B mengatakan, dirinya tetap membuka lapak karena harus mendapatkan uang untuk anak dan istrinya. Selama dua hari tidak berdagang, dia kehilangan pendapatan sekitar Rp 3 juta-Rp 4 juta.
"Kalau tidak buka lapak, mau dapat uang dari mana lagi?" Ujar Abdulah.
Hari ini sejak membuka lapaknya pada pukul 08.00, daster dagangannya baru laku dua potong atau setara dengan Rp 100.000.
"Sepi. Pengunjung juga masih was-was datang ke sini," ujar Abdulah.
Omzetnya hari ini jauh merosot dari hari biasanya yang bisa mencapai Rp 1 juta dari menjual 20-40 potong daster dan kaos oblong yang dijual dengan harga Rp 25.000-Rp 50.000. Apalagi saat bulan puasa seperti ini, omzetnya biasanya meningkat menjadi Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per hari.
"Makanya saya kesal karena kerusuhan ini, saya dua hari tidak dagang. Padahal bulan ramadan seperti ini justru banyak yang belanja di Tanah Abang buat baju lebaran," ujar Abdulah.
Ia berharap pemerintah bisa segera memulihkan keadaan sehingga kegiatan perekonomian bisa lancar kembali seperti semula.
Pedagang di depan Stasiun Tanah Abang kembali membuka lapaknya, Kamis (23/5/2019) siang. Rohim (43), pedagang kudapan dan gorengan di depan Stasiun Tanah Abang, juga mulai membuka lapaknya. Kemarin, Rohim tidak membuka lapaknya. Sebab, selain karena ada bentrok masa dengan polisi di daerah itu, Stasiun Tanah Abang juga tutup sejak pukul 10.00.
"Ya kemarin enggak jualan. Ramai banget orang rusuh. Hilang omzet Rp 200.000 sehari," ujar Rohim.
Kini setelah melihat situasi tidak lagi rusuh dan Stasiun Tanah Abang kembali beroperasi, Rohim pun kembali membuka lapaknya. Ia berharap mendapatkan omzet dari penumpang kereta yang hendak membeli kudapan untuk berbuka puasa.