Calon Presiden Prabowo Subianto tidak keberatan jika Presiden Joko Widodo, pesaing Prabowo di Pemilu Presiden 2019, ingin bertemu. Namun ada beberapa hal yang menjadi syaratnya.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Calon Presiden Prabowo Subianto tidak keberatan jika Presiden Joko Widodo, pesaing Prabowo di Pemilu Presiden 2019, ingin bertemu. Namun pertemuan diminta digelar di kediaman Prabowo karena tidak memungkinkan Prabowo menemui Jokowi di Istana Presiden. Selain itu, pertemuan tidak untuk mengkompromikan hasil pemilu.
“Kalau pertemuan dan silaturahim itu silakan saja, tidak ada salahnya. Toh, artinya tidak ada konflik, yang ada hanya kompetisi,” kata Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
“Kapan pun Pak Jokowi silaturahim ke Kertanegara atau Hambalang, Pak Prabowo itu welcoming (terbuka),” tambahnya.
Pertemuan paling mungkin digelar di kediaman Prabowo karena saat ini, Prabowo masih konsentrasi mempersiapkan permohonan sengketa hasil Pemilu Presiden 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dengan demikian, tidak memungkinkan bagi Prabowo mengunjungi Jokowi di Istana Presiden.
“Lagipula Pak Prabowo itu lebih senior (dari pada Jokowi). Namun apapun masih terbuka,” tambah Dahnil.
Selain itu, pertemuan tidak untuk mengkompromikan hasil pemilu atau upaya untuk menawarkan jabatan di pemerintahan agar kubu Prabowo melunak.
Presiden Jokowi sebenarnya telah mencoba menjalin rekonsiliasi dengan Prabowo sejak sehari pasca hari pemungutan suara Pemilu 2019, 17 April 2019, atau usai hasil hitung cepat berbagai lembaga survei menunjukkan keunggulan Jokowi-Amin. Saat itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan yang diutus oleh Jokowi untuk bertemu Prabowo.
Namun pertemuan tidak terwujud karena Prabowo berdalih sedang konsentrasi mengawal proses rekapitulasi suara pemilu.
Saat Presiden Jokowi jumpa pers, di Istana Merdeka, Rabu (22/5/2019), Jokowi kembali menyampaikan bahwa dirinya sudah berinisiatif untuk bertemu dengan Prabowo. Dia bahkan mengutus orang kepercayaannya untuk membuka komunikasi. "Tapi memang kelihatannya belum ketemu," katanya.
Hormati proses MK
Secara terpisah, Mantan Ketua MK Jimly Asshidiqie mengajak seluruh pihak untuk menanti dan menghormati proses hukum yang berjalan di MK agar pencarian kebenaran dan keadilan tidak dapat dipengaruhi oleh siapapun.
“MK berguna untuk memindahkan perselisihan dari jalanan dan media sosial ke ruang sidang. Sebaiknya, kita tidak usah ikut campur,” kata Jimly.