Produksi Gula Merosot karena Harga Tak Untungkan Petani
Harga gula di pasaran cenderung tidak menguntungkan petani. Sebagian dari mereka mengubah jenis tanaman di lahan perkebunannya. Imbasnya, target produksi gula PT Perkebunan Nusantara (Persero) Holding pada 2019 menurun.
Oleh
M Paschalia Judith J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga gula di pasaran cenderung tidak menguntungkan petani. Sebagian dari mereka mengubah jenis tanaman di lahan perkebunannya. Imbasnya, target produksi gula PT Perkebunan Nusantara (Persero) Holding pada 2019 menurun.
Pada Februari lalu, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (Persero) Holding (PTPN Holding) Dolly P Pulungan optimistis produksi gula sepanjang 2019 dapat mencapai 1,3 juta ton gula. ”Saat ini, kami memperkirakan, produksi gula PTPN Holding pada 2019 mencapai 843.000 ton,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Merosotnya target itu disebabkan proyeksi produksi tebu yang menurun menjadi 11 juta ton. Mulanya, korporasi memperkirakan produksi tebu mencapai 13 juta ton. Penurunan produksi itu merupakan imbas dari berkurangnya lahan perkebunan tebu. PTPN Holding mendata, penurunan luas lahan tebu mencapai 20 persen pada tahun ini.
Menurut Dolly, pengurangan lahan itu merupakan imbas dari harga tebu dan gula yang tidak menguntungkan petani. Akibatnya, petani tebu yang bermitra dengan korporasi mengalihkan lahannya dari tebu menjadi tanaman palawija dan singkong.
Sejauh ini, PTPN Holding sudah menggiling sekitar 42.000 ton tebu sejak awal Mei 2019. ”Kami menggunakan skema beli putus tebu. Dengan skema ini, kami membeli tebu dari petani seharga Rp 4.500-Rp 5.100 per kuintal,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Umum Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil berpendapat, penurunan produksi gula pada tahun ini disebabkan merosotnya produktivitas perkebunanan tebu dari yang semula 80 ton per hektar. Saat ini, rata-rata 70 ton per hektar.
Arum berpendapat, Indonesia tengah mengalami krisis bibit unggul tebu. Solusinya, penelitian dan pengembangan bibit unggul tebu harus menjadi perhatian pemerintah. (JUD)