Omzet pedagang di kawasan Glodok anjlok hingga 70 persen akibat unjuk rasa yang berujung ricuh pada Rabu (22/5/2019).
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aktivitas bisnis di beberapa pusat perbelanjaan di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (23/5/2019), kembali berjalan normal. Unjuk rasa menolak hasil pemilu dan bentrokan massa dengan polisi di sejumlah titik di Jakarta kemarin sempat melumpuhkan aktivitas bisnis di kawasan tersebut.
Suasana Pasar Hayam Wuruk Indah (HWI) Lindeteves dan Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Jakarta Barat, tampak ramai sejak siang hari. Sentra perdagangan juga terlihat masih dijaga oleh pasukan gabungan dari Tentara Negara Indonesia dan Kepolisian Negara RI.
Bambang Sugiarto, penjaga toko Angkasa Teknik, di Pasar HWI Lindeteves, mengatakan, tokonya hanya beroperasi hingga pukul 14.00 karena sepinya pembeli pada Rabu (22/5/2019). Namun, jumlah pengunjung yang datang ke tokonya hari ini mulai terlihat normal.
”Hari ini kami mulai berjualan lagi dan yang beli sudah ada beberapa seperti biasanya. Namun, ada calon pembeli tadi, mereka telepon, bagaimana kota? Lancar, saya jawab. Tapi, enggak dateng juga,” ujarnya.
Peningkatan jumlah pengunjung juga dirasakan Syanne Djaenal, anak pemilik toko perkakas teknik, Jaya Abadi, di LTC Glodok. ”Hari ini jumlah pengunjung dan pembeli ke toko kami sudah kembali normal,” katanya.
Sementara itu, sehari lalu, omzet tokonya anjlok hingga 70 persen dari biasanya. Sepinya pengunjung membuat tokonya tutup sekitar pukul 16.00 atau empat jam lebih awal dari jam tutup operasional LTC.
Menurunnya omzet pedagang di LTC juga menjadi perhatian Manajer Customer Relationship LTC Glodok Andrew Yulistiono. ”Kalau dari segi pedagang, omzet kemarin sangat turun drastis. Bahkan, ada yang sama sekali tidak berjualan, pengunjung juga sepi. Kemarin hanya ada 6.000 aktivitas pengunjung yang terlacak dibandingkan rata-rata harian yang sekitar 70.000 aktivitas per hari,” katanya.
Tidak hanya dari sisi pedagang, pengelola gedung juga mendapatkan imbas dari menurunnya jumlah pengunjung dengan berkurangnya kontribusi parkir. Namun, ia belum belum bisa mengeluarkan perkiraan nilai kerugian yang dialami.
Tetap buka
Menanggapi rencana aksi berikutnya, Jumat (24/5/2019), Andrew mengatakan, LTC akan tetap buka seperti biasa. ”Kita akan tetap buka sampai ada imbauan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) untuk menutup gedung,” katanya.
Namun, menurut dia, selama ini, LTC tidak pernah tutup ketika ada aksi besar serupa.