Thailand dan China Bertemu di Semifinal
Laporan Agung Setyahadi dari Nanning, China
NANNING, KOMPAS - Untuk ketiga kali dalam empat penyelenggaraan terakhir, Thailand lolos ke semifinal kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman. Menang atas juara bertahan, Korea Selatan, 3-1, pada perempat final, Thailand akan berhadapan dengan China di semifinal.
Semifinal 2019 ini menambah semifinal yang diraih Thailand pada Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia dan di Kuala Lumpur, Malaysia, 2013. Pada kedua semifinal tersebut, Thailand selalu dihentikan Korea Selatan. Maka, kemenangan atas Korea Selatan di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Kamis (23/5/2019), menjadi pembalasan atas dua kekalahan tersebut.
Kemenangan Thailand juga menghentikan prestasi Korea Selatan sebagai salah satu tim yang selalu lolos ke semifinal sejak Piala Sudirman pertama di Jakarta, pada 1989. Selain Korea Selatan, China mencatat prestasi yang sama. China, yang menang 3-1 atas Denmark di perempat final, bahkan, selalu lolos ke final sejak 1995 dalam kejuaraan dua tahunan tersebut.
Kemenangan Thailand diawali dengan keunggulan dalam dua partai pertama, ganda campuran dan tunggal putra. Ganda campuran peringkat keempat dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, tak perpengaruh oleh statistik ketertinggalan mereka dari lawan, Jae Seo-eung/Chae Yujung, 1-3. Puavaranukroh/Taerattanachai membuka keunggulan, 21-18, 21-18.
Tanpa tunggal putra peringkat keenam dunia, Son Wan-ho karena cedera, di kubu lawan, Thailand memanfaatkan itu. Tunggal putra peringkat ke-18 dunia, Kantaphon Wangcharoen, mengalahkan Heo Kwang-hee, 21-17, 21-17.
Thailand sebenarnya berpeluang memenangi laga dalam 3-0 ketika ganda putra, Tinn Isriyanet/Kittinupong Kedren memenangi gim pertama dan unggul hingga pertengahan gim kedua atas Kang Min-hyuk/Kim Won-ho. Namun, ganda Korea Selatan itu berbalik unggul melalui rapatnya pertahanan dan permainan yang lebih cepat. Korea Selatan pun memperkecil ketinggalan.
Tunggal putri peringkat ketujuh dunia, Ratchanok Intanon, akhirnya menentukan kemenangan timnya pada partai keempat. Dia menghentikan pemain Korea Selatan yang baru berusia 17 tahun, An Se-yong. Dalam perjumpaan pertama mereka, Intanon menang 21-15, 21-17.
An adalah bintang muda yang prestasinya bersinar akhir-akhir ini. Sebelum berhadapan dengan Intanon, dia mengalahkan pemain nomor satu dunia, Tai Tzu Ying (Taiwan), pada pertemuan di babak penyisihan grup.
Dua pekan sebelum menjalani debutnya dalam Piala Sudirman, An menjuarai Selandia Baru Terbuka, turnamen berlevel BWF Super 300. Di sana, dia mengalahkan pemain-pemain yang lebih berpengalaman, seperti Zhang Beiwen dan Li Xuerui.
“Kunci kemenangan sebenarnya hanya menikmati permainan dan semangat tim. Saya berkata pada pemain dalam pertemuan tadi pagi bahwa semua sama, tidak ada yang hebat, tidak ada yang jelek. Itulah yang mengurangi tekanan,” kata pelatih kepala Tim Thailand Rexy Mainaky.
Pada final, Thailand akan menantang China yang menjadi unggulan pertama. Saat menyingkirkan denmark pada perempat final, kemenangan China didapat melalui Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda campuran), Li Junhui/Liu Yuchen (ganda putra), dan Chen Yufei (tunggal putri). Adapun Denmark mendapat poin dari tunggal putra Viktor Axelsen yang mengalahkan Chen Long.
Chen Yufei (21) yang memastikan kemenangan China setelah mengalahkan tunggal putri Denmark Mia Blichfeldt, 21-16, 21-17, mengaku gembira bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.
"Saya bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Saya tidak merasa lelah, karena harus bermain terus. Pada turnamen biasa, saya juga main lebih dari tiga hari. Jadi itu sesuatu yang normal," ujarnya.
Terkait peluang China menghadapi Thailand, Chen mengatakan akan mewaspadai permainan Ratchanok Intanon, tunggal putri Thailand. Dalam sepuluh pertemuan mereka sebelumnya, Chen unggul 8-2 dari lawannya yang tiga tahun lebih tua itu. "Menurut saya, Thailand itu lawan yang kuat. Saya akan berusaha yang terbaik," ujarnya.
Realistis
Pertemuan terakhir China dan Thailand terjadi pada penyisihan grup Piala Sudirman 2015 di Dongguan, China. Ketika itu, tuan rumah menang 5-0.
Tentang pertemuan kali ini, Rexy mengatakan, timnya harus realistis, menerima fakta bahwa kekuatan China merata. “Saya akan berbicara dengan semua pelatih harus membuat rencana seperti apa. Kami akan mengandalkan nomor yang menjadi kekuatan kami,”katanya.
Rexy pun menekankan pada pemain bahwa mereka datang ke Nanning untuk menang. Tidak boleh merasa kalah kalah dengan melihat China. “Saya bilang, kita datang ke sini untuk mendapat lebih dari yang kita inginkan. Untuk itu, kita harus berbicara apa yang harus kita perbuat,” lanjut Rexy.
Dua partai semifinal lainnya akan berlangsung Jumat mulai pukul 10.00 WIB. Indonesia akan berhadapan dengan Taiwan, sementara Jepang melawan Malaysia. (iya)
Hasil perempat final Piala Sudirman 2019
Korea Selatan – Thailand 1-3
Jae Seo-eung/Chae Yujung – Dechapol Puavaranukro/Sapsiree Taerattanachai 18-21, 18-21
Heo Kwang-hee – Kantaphon Wangcharoen 17-21, 17-21
Kang Min-hyuk/Kim Won-ho - Tinn Isriyanet/Kittinupong Kedren 19-21, 21-17, 21-14
An Se Young – Ratchanok Intanon 15-21 17-21
Chang Ye-na/Kong Hee-yong – Jongkolphan Kititharakul/Sapsiree Taerattanachai (tidak dimainkan)
Hasil China – Denmark 3-1
Zheng Siwei/Huang Yaqiong – Mathias Christiansen/Sara Thygesen 19-21, 21-11, 21-13
Chen Long – Viktor Axelsen 11-21, 18-21
Li Junhui/Liu Yuchen – Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-18, 21-16
Chen Yufei – Mia Blichfeldt 21-16, 21-17
Chen Qingchen/Jia Yifan – Maiken Fruergaard/Sara Thygesen (tidak dimainkan)