Tol Trans-Jawa Beroperasi, Kereta Api Masih Diminati
Meskipun Jalan Tol Trans-Jawa telah tersambung dari Merak, Banten, hingga Probolinggo, Jawa Timur, kereta api masih diminati sebagai moda angkutan mudik Lebaran 2019. Bahkan, pemesanan tiket kereta pada puncak arus mudik untuk sejumlah daerah diklaim telah ludes terjual.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS - Meskipun Jalan Tol Trans-Jawa telah tersambung dari Merak, Banten, hingga Probolinggo, Jawa Timur, kereta api masih diminati sebagai moda angkutan mudik Lebaran 2019. Bahkan, pemesanan tiket kereta pada puncak arus mudik untuk sejumlah daerah diklaim telah ludes terjual.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon mencatat, pemesanan tiket 10 hari sebelum Lebaran sudah mencapai 71 persen. "Bahkan, H-5 hingga H-1 Lebaran, tiket arah ke timur di wilayah Daop III Cirebon sudah habis dipesan," ujar Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Kuswardoyo, Kamis (23/5/2019), di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Adapun, tiket untuk arus balik yang mengarah ke Jakarta sudah terpesan hingga 60 persen. Pemesanan tiket, lanjutnya, bakal terus meningkat hingga mendekati Lebaran. PT KAI Daop III Cirebon menetapkan masa angkutan Lebaran dari 26 Mei hingga 16 Juni.
"Dibanding periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, pemesanan tiket juga berkisar 70 persen. Artinya, meskipun ada tol Trans-Jawa, kereta api tetap diminati," lanjutnya. Selain nyaman, kereta api dinilai tepat waktu karena bebas dari kemacetan. Stasiun di Daop III Cirebon tersebar dari Cikampek di Karawang hingga Prupuk di Tegal.
PT KAI Daop III Cirebon memprediksi, total volume penumpang meningkat 4,7 persen dari 150.369 penumpang di tahun lalu menjadi 157.501 penumpang pada masa Lebaran tahun ini. Untuk itu, pihaknya menyediakan 94 perjalanan KA reguler yang melintasi wilayah Daop III Cirebon, terdiri dari KA jarak jauh dan sedang. Setiap kereta berkapasitas 9.122 tempat duduk.
Pihaknya juga menyiapkan 32 perjalanan KA tambahan dan 8 perjalanan KA tambahan dari Daop III Cirebon. Selain itu, pihaknya juga memberikan tarif batas bawah untuk calon penumpang yang mengarah ke Jakarta saat arus mudik.
"Saat ini, kursi penumpang sudah dipesan sekitar 45 persen," ujar Kuswardoyo.
Kereta api dinilai bisa membantu calon penumpang yang ingim ke arah barat saat puncak arus mudik. Apalagi, pemerintah menerapkan sistem satu arah ke timur di jalan tol pada 30 Mei hingga 2 Juni. Artinya, tol hanya bisa dilalui kendaraan yang mengarah ke timur.
Dari aspek sarana dan prasarana pada masa angkutan Lebaran, PT KAI Daop III Cirebon menyiapkan 16 unit lokomotif serta 1 unit crane. Pihaknya juga menyiagakan alat material untuk siaga (Amus) di daerah-daerah yang rawan bencana alam. Daerah itu terletak pada petak Jatibarang-Telagasari, Cipunegara-Haurgeulis, dan Sindanglaut-Ciledug.
Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan juga disiagakan di sepanjang lintas untuk mencegah terjadinya gangguan perjalanan KA.
"Kami menambah petugas hingga 224 personel. Padahal, di hari biasa, hanya ada 220 personel," ujarnya.
Warga sekitar rel pun dilibatkan untuk menjaga keselamatan penumpang. Setelah dilatih, mereka disiagakan di 56 titik jalur KA tanpa palang pintu. Di Daop III Cirebon, terdapat 90 titik perlintasan tanpa palang pintu.