Adu Siasat di Perempat Final
Dalam kejuaraan bulu tangkis beregu, urutan bertanding atau order of play bisa berperan besar dalam meraih kemenangan, terutama bagi tim dengan kekuatan tidak merata di kelima nomor.
Laporan Agung Setyahadi dari Nanning, China
NANNING, KOMPAS – Indonesia akan berhadapan dengan Taiwan pada perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman, Jumat (24/5/2019) ini, mulai pukul 10.00 WIB di Guangxi Sports Center, Nanning, China. Ini laga hidup mati yang menuntut kejelian meracik strategi, juga kegigihan pemain untuk menyumbangkan poin.
Dengan sebagian besar pemain berpengalaman tampil pada Piala Sudirman 2017, tim Indonesia cukup matang. Namun, kekuatan tiap nomor tidak merata. Nomor ganda putra dan putri, masih menjadi tumpuan meraih poin. Adapun poin dari ganda campuran dan tunggal putra tergantung pada lawan yang dihadapi. Nomor tunggal putri masih menjadi pekerjaan rumah PP PBSI untuk bisa kompetitif pada level elite.
Dengan kekuatan yang tidak merata itu, Taiwan bisa mengambil keuntungan dari order of play atau urutan pertandingan. Dalam aturan Piala Sudirman, ada tujuh urutan pertandingan yang bisa diterapkan. Taiwan yang kuat di nomor tunggal dengan mengandalkan Tai Tzu Ying di bagian putri dan Chou Tien Chen di putra, serta pemain spesialis ganda Wang Chi Lin, bisa memanfaatkan aturan itu untuk langsung menang 3-0 dan lolos ke semifinal. Sejak perempat final, jika satu tim menang tiga pertandingan, laga sisa tidak perlu dimainkan.
Kunci strategi Taiwan ada pada Wang Chi Lin, pemain pekerja keras di ganda campuran dan putra. Pasangan Wang di ganda campuran, Lee Chia Hsin, tidak dibawa ke Naning. Namun, dia sempat dipasangkan dengan Chang Ching Hui saat melawan Hong Kong. Chang juga bermain ganda putri dengan Yang Ching Tun.
Jika melihat penampilan ganda campuran Indonesia pada dua laga Grup 1B melawan Inggris dan Denmark, Taiwan diprediksi mengincar titik lemah itu sebagai laga pertama. Urutan pertandingan paling ideal bagi Taiwan adalah order of play kelima, yaitu ganda campuran-tunggal putri-tunggal putra-ganda putri-ganda putra. Dengan skenario tersebut, dua kekuatan Indonesia yaitu ganda putra dan putri ada di urutan akhir, dan Taiwan berpeluang menang 3-0 atas Indonesia.
Skenario lain yang juga bisa diterapkan adalah order of play 13.1.3 dan 13.1.4 yang diawali dengan ganda campuran dan diakhiri ganda putri. Satu lagi adalah urutan normal tanpa ada pemain yang bermain rangkap. Urutan normal ini lebih adil bagi kedua tim dengan diawali ganda putra-tunggal putri-tunggal putra-ganda putri-ganda campuran.
Analisis
Manajer dan pelatih tim Piala Sudirman Indonesia juga telah menganalisis berbagai kemungkinan itu. Mereka membahas finalisasi taktik pada Kamis malam untuk menentukan pemain yang akan dimainkan, apapun order of play yang dipakai.
“Itu kan sesuai kebutuhan tim, lihat lawan ada yang merangkap atau tidak. Kita siap saja. Kalau tidak ada yang merangkap bisa memilih order of play, jadi tidak masalah. Mudah-mudahan bisa tampil maksimal,” ujar Manajer Tim Piala Sudirman Indonesia Susy Susanti.
Jika ganda campuran tampil pertama melawan Taiwan, pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengatakan, semua pemain siap. Pada sesi latihan Kamis (23/5) sore di Training Hall Guangxi Sports Center, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja digenjot latihan power. Hafiz berlatih pukulan smes oleh Richard. Adapun Gloria dilatih pukulan drive dan pertahanan.
“Latihan power karena koknya ringan, terasa ampang dipukul, jadi perlu tenaga yang kuat untuk smes,” tegas Richard.
Kondisi itu diakui Hafiz setelah dia dan Gloria kalah dari pasangan Denmark Mathias Christiansen/Sara Thygesen. Hafiz mengaku kok sudah dismes sekuat tenaga, tetapi lajunya hanya setengah dari biasanya.
Susy menilai, pada laga itu Hafiz/Gloria demam panggung karena baru tampil pertama kali. Pengalaman itu diharapkan membuat mereka lebih lepas jika dimainkan melawan Taiwan. Selain Hafiz/Gloria, di ganda campuran masih ada Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow.
Pelatih ganda putri Eng Hian pun optimistis Greysia Polii/Apriyani Rahayu bisa memberikan yang terbaik. Mereka tampil kurang maksimal lawan Inggris, tetapi semakin baik melawan Denmark. Pada laga itu, Greysia/Apriyani menunjukan mental bertanding yang militan dengan menjadi penentu kemenangan 3-2 atas Denmark, sehingga Indonesia juara grup.
Di tunggal putra, Jonatan Christie yang memiliki rekor menang-kalah 5-0 atas Chou Tien Chen kemungkinan akan dimainkan. Mereka terakhir kali bertemu di Asian Games 2018, dan Jonatan menang 21-18, 20-22, 21-15. Pelatih tungal putra Hendri Saputra berharap, stamina pemain prima sehingga bisa tampil maksimal, karena dari sisi teknik setara. Hendri juga memgingatkan agar Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting lebih jeli menyiasati kok yang ringan.
Susy menilai, tunggal putra punya potensi menyumbang poin dilihat dari head to head Jonatan dan Chou Tien Chen. "Kalau lihat peluang di situ lebih besar," ujarnya.
Adapun kekuatan terbesar Taiwan adalah tunggal putri. "Yang paling kuat di tunggal putri, tetapi bukan berarti kami menyera. Di posisi jadi underdog malah bisa main lepas. Saya rasa semua punya peluang. Mudah-mudahan tidak meleset dari target," ujar Susy.