China akan mengambil aneka langkah membantu para pebisnisnya meningkatkan kemampuan dalam menghadapi risiko akibat tekanan Amerika Serikat.
BEIJING, KAMIS — Semangat perlawanan disampaikan Pemerintah China di tengah tekanan terkini otoritas Amerika Serikat. Beijing berupaya meyakinkan rakyatnya, khususnya para usahawan, agar tidak gentar menghadapi tekanan perdagangan yang dipicu Washington.
”Penggunaan kekuatan negara AS untuk secara sewenang-wenang menekan perusahaan swasta China, seperti Huawei, adalah perundungan secara ekonomi,” kata Menteri Luar Negeri Wang Yi di Kirgistan, Rabu (22/5/2019) malam. Wang memperingatkan bahwa Beijing siap ”berjuang sampai titik darah penghabisan” dalam perang dagangnya dengan Washington.
Hal senada ditegaskan Juru Bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng. Dalam sebuah sesi pernyataan pers, Kamis (23/5/2019), ia mengatakan, Pemerintah China memiliki kepercayaan dan kemampuan untuk melindungi hak-hak dan kepentingan sah perusahaan China.
Ia mengungkapkan, Beijing telah mengajukan tim negosiator terbaiknya dalam lanjutan negosiasi dengan Washington. Beijing pun mendesak Washington meneruskan negosiasi AS-China secara tulus.
Istilah perundungan ekonomi yang dikatakan Beijing merujuk pada langkah Pemerintah AS memasukkan perusahaan asal China, Huawei, dalam daftar perusahaan terlarang sebagai mitra bagi perusahaan-perusahaan AS. Akibat kebijakan itu—yang terbaru—perusahaan Panasonic dalam pernyataan resminya mengaku telah membuat pernyataan internal bakal menunda seluruh transaksi dengan Huawei dan 68 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei sebagaimana dilarang Pemerintah AS.
Namun, tidak diungkapkan lebih lanjut bagaimana Panasonic menyikapi kerja sama atau transaksi lain di luar entitas yang masuk dalam larangan AS. Pembatasan Washington memengaruhi produk yang dibuat secara penuh atau sebagian di AS, tempat Panasonic memproduksi beberapa komponen produknya.
Sebagaimana Panasonic, Toshiba juga mengumumkan untuk sementara waktu menghentikan pengiriman produk mereka ke Huawei. Toshiba masih akan memastikan apakah suku cadang buatan AS turut digunakan semata untuk mematuhi pembatasan baru AS. Toshiba mengatakan telah melanjutkan pengiriman beberapa produk setelah memastikan produk itu tidak menggunakan suku cadang AS sambil tetap melanjutkan pengiriman lainnya.
Kondisi itu terjadi sehari setelah operator seluler besar Jepang dan Inggris mengatakan mereka akan menunda merilis produk teknologi Huawei baru. Aneka kejadian terakhir itu pun meningkatkan tekanan kepada Huawei selaku produsen ponsel pintar terbesar kedua di dunia.
Ketika dimintai tanggapannya, Huawei menunjuk sebuah pernyataan di situs webChina Panasonic yang mengatakan, perusahaan itu memasok Huawei ”secara normal” dan ”secara ketat mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di negara dan wilayah di mana Panasonic hadir”.
Perang teknologi
Aneka perkembangan terbaru menunjukkan bahwa perang dagang AS-China menjadi perang teknologi yang melibatkan otoritas negara dan perusahaan. Proses rantai pasokan pun menjadi kacau dan tengah dalam proses penyesuaian.
Huawei menjadi episentrum perang teknologi itu saat ini, ketika perseroan berpeluang menentukan ekonomi di masa depan secara global. Di Inggris, raksasa telekomunikasi EE milik BT menurut rencana meluncurkan Huawei Mate 20X, ponsel 5G Huawei pertama. Peluncuran produk itu ternyata ditunda. (AP/AFP/BEN)