Badan Usaha Jalan Tol akan memberikan diskon tarif tol 15 persen untuk masa mudik dan balik Lebaran mendatang. Diharapkan pemberian diskon untuk semua ruas tol di Indonesia tersebut dapat membagi arus kendaraan.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Usaha Jalan Tol akan memberikan diskon tarif tol 15 persen untuk masa mudik dan balik Lebaran mendatang. Diharapkan pemberian diskon untuk semua ruas tol di Indonesia tersebut dapat membagi arus kendaraan.
Diskon tarif tol diberikan baik ketika arus mudik maupun balik, yakni tanggal 27 Mei pukul 00.00 sampai 29 Mei pukul 23.59 dan 10 Juni pukul 00.00 sampai 12 Juni pukul 23.59. Diskon diberikan untuk semua ruas tol di Indonesia, baik di Jawa, Sumatera, maupun Sulawesi.
Ketua Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Desi Arryani mengatakan, diskon tarif tol memang diberikan di luar periode puncak arus mudik dan balik Lebaran. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 30 Mei-2 Juni, sementara puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 7-9 Juni.
”Diharapkan masyarakat merespons ini dan distribusi beban kendaraan dapat tercapai,” kata Desi dalam jumpa pers, Jumat (24/5/2019), di Jakarta.
Untuk arus mudik tahun ini diperkirakan 1,4 juta kendaraan akan keluar dari Jakarta. Kendaraan ada yang mengarah ke timur, ke barat, ataupun ke selatan. Dari jumlah itu, 60 persen menuju ke arah timur dan melewati Tol Jakarta-Cikampek.
Dengan dipindahnya Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama untuk yang ke arah timur dan GT Kalihurip utama untuk yang ke arah selatan, diharapkan kepadatan kendaraan yang selama ini terjadi di GT Cikarang Utama dapat terbagi. Saat mudik nanti diperkirakan arus kendaraan akan terbagi menjadi dua, yakni yang terus ke timur sekitar 55 persen dan ke arah selatan 45 persen serta bertransaksi di gerbang yang berbeda.
Meski demikian, menurut Desi, arus kendaraan ketika mudik tetap sangat besar dan keluar dalam waktu yang hampir bersamaan. Oleh karena itu, adanya diskon tarif tol ini dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk mudik lebih awal ataupun balik lebih lambat.
”Kementerian Perhubungan beberapa bulan lalu telah menyurvei minat masyarakat untuk mudik menggunakan Tol Trans-Jawa sangat tinggi,” kata Desi.
Terkait dengan penerapan skema satu arah (one way), lanjut Desi, masih terus dimatangkan. Salah satu pertimbangan pemberlakuan skema satu arah adalah terbatasnya jumlah tempat istirahat dan pelayanan (TIP) dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang sangat tinggi pada saat arus mudik. Dengan skema tersebut, berarti TIP di masing-masing sisi jalan dapat dimanfaatkan untuk satu arah.
Dengan terbatasnya TIP, Desi berharap pemudik telah mempersiapkan rencana mudik secara matang, yakni mengisi bahan bakar penuh, saldo uang elektronik cukup, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Jika berniat menggunakan jalan tol dari Jakarta sampai Surabaya pergi-pulang (PP), lebih aman jika saldo uang elektronik diisi Rp 2 juta.
Direktur Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada Joko Sapto M Mulyono menambahkan, pengenaan diskon tarif tol tersebut juga merupakan upaya ATI untuk menarik masyarakat melewati jalan tol. Dengan mencoba, ke depan masyarakat menjadi lebih terbiasa memanfaatkan jalan tol.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, diskon tarif tol merupakan kontribusi badan usaha jalan tol dalam mudik Lebaran. Oleh karena itu, Basuki berharap agar masyarakat dapat memanfaatkannya.
”Mudah-mudahan dengan adanya uang yang bisa dihemat untuk tol dapat dibelanjakan masyarakat di daerah. Itu, kan, kalau diakumulasi besar sekali,” kata Basuki. (NAD)