Dimainkannya ganda putra sebagai nomor pertama pada perempat final kejuaraan bulu tangkis Piala Sudirman 2019 melawan Taiwan dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia. Nomor yang menjadi kekuatan Indonesia ini membuka keunggulan melalui kemenangan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Oleh
Yulia Sapthiani/Agung Setyahadi
·3 menit baca
Laporan Agung Setyahadidari Nanning, China
NANNING, KOMPAS — Dimainkannya ganda putra sebagai nomor pertama pada perempat final kejuaraan bulu tangkis Piala Sudirman 2019 melawan Taiwan dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia. Nomor yang menjadi kekuatan Indonesia ini membuka keunggulan melalui kemenangan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Jumat (24/5/2019), Kevin/Marcus membuat Indonesia unggul 1-0 setelah mengalahkan Lee Yang/Wang Chi Lin, 21-17, 21-17. Pada pertemuan sebelumnya, Kevin/Marcus mengalahkan mereka pada babak pertama Malaysia Terbuka, April.
Unggul dalam peringkat dunia (pasangan Taiwan berperingkat ke-26) dan menang pada pertemuan sebelumnya, kemenangan tak terlalu mudah didapat ganda Indonesia berjulukan ”Minions” itu. Rapatnya pertahanan Lee/Wang membuat Kevin/Marcus harus bersabar menanti saat yang tepat menyerang dan memvariasikan serangan tersebut.
Marcus, yang bertugas sebagai ”penggebuk” di belakang lapangan, misalnya, memvariasikan serangan dengan smes, smes silang dengan sudut lebar, dan drop shot.
Kevin, dengan perannya sebagai pengatur serangan di depan lapangan, berusaha merusak posisi lawan dengan mengarahkan pukulan ke area lapangan kosong. Saat mengembalikan servis lawan, Kevin mengarahkan backhand-nya dengan lurus atau menyilang. Dia juga mengembalikan servis ke arah belakang lapangan dengan cepat, saat lawan belum berada dalam posisi siap untuk mengembalikannya.
”Kami belajar dari pertandingan sebelumnya sehingga bisa lebih sabar, fokus, dan tidak terpancing lawan. Lawan bertahan dengan bagus jadi sulit dimatikan,” komentar Kevin.
Wang, yang juga akan bermain di ganda campuran, mengatakan, mereka harus banyak bertahan dari serangan cepat Kevin/Marcus, baru kemudian menyerang.
”Pada gim kedua, fokus kami menurun sehingga banyak melakukan kesalahan. Kecepatan dan kemampuan lawan sangat bagus,” katanya.
Berhasil menuntaskan tanggung jawab dengan baik, Marcus pun senang bisa menyumbangkan kemenangan. ”Kami membuka dan ditarget menang. Hasilnya bisa menyumbang poin. Saya harap Indonesia menang dan kami akan mendukung pemain yang lain,” tutur Marcus.
Ganda dan tunggal putra menjadi andalan meraih poin melawan Taiwan. Nomor lain yang diharapkan bisa menambah kemenangan adalah ganda putri dan campuran.
Kami membuka dan ditarget menang. Hasilnya bisa menyumbang poin. Saya harap Indonesia menang dan kami akan mendukung pemain yang lain. (Marcus)
Setelah Kevin/Marcus, pemain Indonesia yang akan tampil berturut-turut adalah Gregoria Mariska Tunjung, Jonatan Christie, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Dari semua pemain yang tampil melawan Taiwan, Jonatan baru diturunkan pada pertandingan kali ini. Itu terkait dengan keunggulan pada rekor pertemuan dengan tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen. Jonatan memenangi lima pertemuan dengan tunggal putra peringkat keempat dunia itu, salah satunya pada final perseorangan Asian Games Jakarta Palembang 2018 yang membuahkan medali emas untuk Indonesia.
”Perempat final adalah babak yang sangat menentukan karena sudah menggunakan sistem gugur. Jadi, pemain-pemain terbaik dan tersiap harus diturunkan pada babak ini. Kami berharap masing-masing sektor bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” kata Chef de Mission Tim Indonesia Achmad Budiharto, sebelum pertandingan.
Pada perempat final lain yang berlangsung bersamaan, Jepang berhadapan dengan Malaysia. Adapun perempat final sehari sebelumnya meloloskan China dan Thailand untuk berhadapan di semifinal. (IYA)