Lini bisnis kendaraan bermotor dan properti memberikan kontribusi paling besar terhadap keseluruhan bisnis asuransi umum. Kondisi perekonomian yang membaik diharapkan mendorong bisnis asuransi umum tumbuh setidaknya 10 persen hingga akhir tahun ini.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lini bisnis kendaraan bermotor dan properti memberikan kontribusi paling besar terhadap keseluruhan bisnis asuransi umum. Kondisi perekonomian yang membaik diharapkan mendorong bisnis asuransi umum tumbuh setidaknya 10 persen hingga akhir tahun ini.
Premi bruto asuransi umum pada triwulan I-2019 sebesar Rp 19,8 triliun atau tumbuh 19 persen dibandingkan dengan triwulan I-2018. Sementara klaim bruto sebesar Rp 8,4 triliun atau meningkat 37,9 persen daripada triwulan I-2018.
Pada triwulan I-2019, lini bisnis kendaraan bermotor menguasai asuransi umum dengan pangsa pasar 24 persen. Berikutnya, asuransi properti dengan pangsa pasar 23,6 persen.
Meski demikian, premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh negatif 1,1 persen secara tahunan dari Rp 4,798 triliun pada triwulan I-2018 menjadi Rp 4,744 triliun pada triwulan I-2019. Sementara premi asuransi properti tumbuh 26,3 persen dari Rp 3,695 triliun menjadi Rp 4,668 triliun.
”Lini bisnis asuransi properti tumbuh cukup bagus, sementara pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor melambat atau bisa kita bilang stagnan,” kata Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) merangkap Ketua Bidang Riset, Statistik, Teknologi Informasi, dan Aktuaria, Trinita Situmeang, dalam paparan kinerja triwulan I-2019 AAUI, Kamis (23/5/2019), di Jakarta.
Pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor yang melambat diperkirakan akibat penjualan kendaraan bermotor roda empat turun dari 330.000 unit pada triwulan I-2018 menjadi 315.000 unit pada triwulan I-2019. Adapun penjualan kendaraan bermotor roda dua justru tumbuh 20,99 persen dari 1,457 juta unit menjadi 1,763 juta unit.
Sementara itu, lanjut Trinita, pertumbuhan asuransi properti didorong pasokan properti komersial yang meningkat. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial Bank Indonesia (BI), penjualan properti residensial pada triwulan I-2019 meningkat 23,77 persen.
Aktivitas ekonomi
Menurut Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe, kinerja premi asuransi umum sejalan dengan aktivitas ekonomi. Kendati asuransi kendaraan bermotor pertumbuhannya melambat, hingga akhir tahun diproyeksikan membaik.
Sementara klaim bruto industri asuransi umum pada triwulan I-2019 sebesar Rp 8,4 triliun atau meningkat 37,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,1 triliun. Semua lini usaha asuransi umum mencatatkan kenaikan klaim, kecuali lini usaha asuransi tanggung gugat.
Menurut Trinita, industri asuransi umum dapat terkena dampak kondisi ekonomi global, seperti perang dagang. Lini bisnis yang bisa terdampak adalah asuransi untuk ekspor dan impor.
Meski demikian, secara keseluruhan, industri asuransi umum diyakini akan tumbuh lebih baik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Tahun ini, ekonomi Indonesia ditargetkan tumbuh 5,3 persen.
Trinita berharap, setelah pemilu berakhir, ekonomi akan bergerak lebih cepat. Sebab, bisa jadi ada investor atau masyarakat yang menahan aktivitas ekonominya, seperti membeli kendaraan. Penjualan properti yang mulai naik diharapkan juga terus tumbuh karena akan berdampak pada asuransi properti.