Pemasaran emas secara kreatif membuat penjualan emas melonjak. Pembelian masyarakat melalui laman perdagangan elektronik kian meningkat.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemasaran emas secara kreatif membuat penjualan emas melonjak. Pembelian masyarakat melalui laman perdagangan elektronik kian meningkat.
Masyarakat dimungkinkan membeli emas ”eceran” atau dengan nominal kecil, tak sampai senilai 1 gram emas. Nilai pembelian itu dikonversikan ke berat emas, yang nantinya baru bisa diperoleh dalam bentuk fisik saat beratnya sudah mencapai 1 gram.
Berdasarkan laman Logam Mulia, unit bisnis PT Aneka Tambang Tbk, Kamis (23/5/2019), harga emas Rp 662.000 per gram.
Head of Investment Solution Bukalapak Dhinda Arisyiya memaparkan, kenaikan harga emas yang rata-rata 4-5 persen per tahun membuat emas menjadi instrumen investasi jangka panjang yang menarik. Mulai Juni 2017, Bukalapak meluncurkan layanan BukaEmas, yang memungkinkan masyarakat menjual, membeli, dan menarik emas secara fisik.
Saat ini ada sekitar 2 juta pengguna BukaEmas. ”Mereka berusia 20-40 tahun,” ujar Dhinda.
Konsumen BukaEmas dapat membeli emas dengan nilai mulai Rp 100. Saldo ini dikumpulkan, lalu bisa digunakan untuk membeli emas Antam bersertifikat.
”Kami ingin inklusi keuangan tercipta sejak dini. Prioritas kami, mengedepankan teknologi untuk memudahkan pengguna bertransaksi emas dan meningkatkan kedekatan interaksi pengguna pada aplikasi Bukalapak,” ujarnya.
Kami ingin inklusi keuangan tercipta sejak dini.
Laman pemasaran Tokopedia juga menyediakan fitur penjualan emas melalui Tokopedia Emas.
Vice President Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menjelaskan, fitur Tokopedia Emas bekerja sama dengan PT Pegadaian (Persero). Konsumen bisa membeli emas mulai Rp 500.
Sejak diluncurkan Januari 2019 hingga sekarang, Nuraini mengklaim, akun pengguna Tokopedia Emas naik 14 kali lipat.
”Layanan ini memberi kemudahan bagi penggunanya dengan tujuan mendukung inklusi keuangan. Siapa pun bisa jadi investor emas,” ujar Nuraini.
Pelanggan Tokopedia, Antonius Damar (27), karyawan swasta asal Bekasi, mengatakan pertama kali mengenal investasi emas di laman pemasaran. Ia mengawali investasi emas dari imbal tunai belanja senilai Rp 200.000.
”Dulu, saya beranggapan menabung emas harus mempunyai uang berjumlah besar, seperti di atas Rp 1 juta. Ternyata di laman pemasaran bisa membeli emas dalam nilai kecil,” katanya.
Pembayaran
Selain variasi nilai investasi emas, alat pembayaran dan sistem pembayaran yang digunakan untuk berinvestasi juga berkembang.
Chief Communications Officer DANA Chrisma Albandjar di Jakarta, Selasa (21/5/2019), menyebutkan, DANA bekerja sama dengan Pegadaian untuk isi ulang dan penarikan uang elektronik. ”Pegadaian mempunyai beberapa layanan, seperti menabung dan bertransaksi emas. Pemakaian DANA untuk menyetor tabungan atau mencairkan gadai emas bisa dilakukan. Masih proses pembicaraan rencana realisasinya,” kata Chrisma.
DANA juga menjadi salah satu opsi pembayaran di laman Bukalapak. Dengan demikian, dompet elektronik itu bisa digunakan untuk membayar layanan yang ditawarkan Bukalapak, termasuk BukaEmas.