Pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Calon Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (23/5/2019), diapresiasi banyak pihak. Pasca pertemuan kedua tokoh itu, rekonsiliasi antar Joko Widodo dan Prabowo, diharapkan segera terealisasi.
Oleh
RYAN RINALDY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pada Kamis (23/5/2019), diapresiasi banyak pihak. Pasca pertemuan kedua tokoh tersebut, rekonsiliasi antarkedua calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo, diharapkan segera terealisasi.
Seusai pertemuan dengan Presiden RI ke-3 BJ Habibie di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/5/2019), Presiden Joko Widodo membenarkan adanya pertemuan antara Wapres Kalla dengan Prabowo kemarin sore. Pertemuan dilakukan atas inisiatif Presiden Jokowi dan Wapres Kalla.
Namun, Jokowi mengatakan belum bertemu dengan JK untuk membicarakan hasil pertemuan itu. Pertemuan dengan Prabowo, kata Jokowi, sangat baik untuk dilihat masyarakat dan diharap bisa mendinginkan suasana. “Di elite-elite politik baik-baik saja, di bawah juga kan dingin dan sejuk,” tuturnya.
Anggota Tim Penugasan Khusus Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Rizal Malarangeng, saat dihubungi, Jumat malam, berharap agar pertemuan Kalla dan Prabowo menghasilkan komitmen untuk menghormati jalur konstitusi.
Dan apapun hasil yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) nantinya dapat diterima dengan lapang dada.
“Ditolak atau diterima (gugatan pemilu ke MK), pemimpin harus memberi contoh ksatria agar demokrasi (di Indonesia) makin matang ke depannya,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua DPR Bambang Soesatyo juga mengapresiasi pertemuan JK dan Prabowo. Pertemuan tersebut diharapkan mampu mencairkan suasana politik Tanah Air yang memanas.
Setelah pertemuan itu, dia berharap agar pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi segera terjadi.
"Silaturahim para elite politik sangat bagus untuk meneduhkan kondisi para pendukung masing-masing. Jika elite bisa bersikap hangat dan saling menghormati satu sama lain, maka pendukung di bawah juga akan meneladani,” kata Bambang di sela-sela acara Buka Puasa Bersama Kadin Indonesia dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Jumat.
Bambang juga mengapresiasi langkah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang melaporkan berbagai dugaan tindak kecurangan Pilpres 2019 ke MK. Penggunaan jalur konstitusional ini akan semakin menguatkan demokrasi di Indonesia, ketimbang melakukan aksi massa yang mengganggu ketertiban umum.
Sosok paling tepat
Wapres Kalla dinilai sebagai sosok paling tepat untuk bertemu dengan Prabowo. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, saat dihubungi, mengemukakan, Kalla dikenal sebagai juru damai yang memiliki kemampuan diplomatis dan negosiasi. Kalla juga dianggap paling tepat karena bisa dikategorikan sebagai sosok yang netral.
“Masyarakat akan melihat sosok JK sebagai tokoh bangsa yang bukan sekadar menyampaikan suara Jokowi, tetapi juga suara masyarakat secara umum,” ujar Yunarto.
JK dipercaya bisa memberi masukan kepada Prabowo sebagai pengusaha, wapres, termasuk politisi. Wapres Kalla juga memiliki akses kepada Jokowi untuk menyampaikan apa saja yang diminta Prabowo sebagai politisi sekaligus kompetitornya.
Pertemuan Jokowi dengan Prabowo pun diharapkan segera terlaksana guna mengakhiri ‘pertarungan’ antara kedua belah pihak, termasuk di tingkat pendukung fanatiknya. “Sebetulnya pertemuan Prabowo dengan Jokowi akan menjadi titik puncak untuk mengakhiri dikotomi antar masyarakat yang kita lihat selama lima tahun terakhir ini,” kata Yunarto.
Dia menduga pertemuan Prabowo dengan Jokowi urung terjadi karena Prabowo kemungkinan tengah menjaga optimisme pemilihnya terhadap mekanisme yang ditempuh BPN ke MK.
Selain bertemu Jokowi, Prabowo juga didorong untuk terus menyampaikan kepada masyarakat agar menghormati proses dan hasil yang akan dilakukan MK sebagai instrumen paling konstitusional.