Akibat bentrokan pengunjuk rasa dengan aparat dalam aksi unjuk rasa Rabu (22/5/2019), sarana prasarana Transjakarta mengalami kerusakan. Terkait hal itu, PT Transportasi Jakarta melakukan penyesuaian rute dan menginventarisasi kerusakan.
Oleh
Helena F Nababan/Nikolaus Harbowo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Agung Wicaksono, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Kamis (23/5/2019), mengatakan, selain melakukan penyesuaian rute, akibat kerusuhan Rabu (22/5/2019), PT Transjakarta juga menginventarisasi sejumlah aset sarana prasarana Transjakarta yang rusak.
Sarana prasarana Transjakarta yang mengalami kerusakan adalah kaca loket halte Bidara Cina pecah akibat konflik pada Rabu, pukul 03.00.
Kerusakan juga terjadi pada halte Slipi Kemanggisan, Jakarta Barat. Kaca halte pecah akibat lemparan batu saat bentrokan pengunjuk rasa dengan petugas kepolisian pukul 16.00. ”Dari peristiwa tersebut tidak ada korban,” ungkap Agung.
Setelah kejadian, Transjakarta langsung menindaklanjuti untuk menginventaris aset dan perbaikan diupayakan bisa segera dilakukan. Perbaikan ini penting untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
Sepanjang Kamis, layanan angkutan umum di Jakarta juga belum sepenuhnya pulih. Layanan KRL normal, tetapi untuk MRT dan Transjakarta masih ada rekayasa jalur.
Agung menyatakan, demi alasan keamanan dan keselamatan, kemarin sejumlah rute Transjakarta masih dilakukan penyesuaian dalam operasional layanan.
Menurut Agung, penyesuaian layanan Transjakarta bersifat situasional. Bus Transjakarta akan beroperasi setelah pihak berwenang memutuskan situasi kondusif. ”Transjakarta terus-menerus memantau setiap perkembangan,” ujarnya.
Sebelumnya, rute yang mengalami pengalihan, antara lain, layanan Transjakarta untuk Blok M-Kota (Koridor 1), Senen-Bundaran Senayan (1P), Kalideres-Bundaran Senayan (3F), Grogol-TU GAS (4A), Bundaran Senayan-TU GAS (4C), Kampung Melayu-Grogol (5A), Ragunan-Monas via Kuningan (6A), Pinang Ranti-Pluit (Koridor 9), Kebayoran Lama-Grogol (9E), dan Poris-Bundaran Senayan (T11).
M Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta, menjelaskan, kemarin layanan MRT Jakarta juga masih diperpendek, yaitu hanya sampai Stasiun Dukuh Atas. Diharapkan situasi makin kondusif sehingga MRT bisa beroperasi penuh, Jumat ini.
”Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang MRT dan keamanan sarana prasarana MRT milik kita bersama,” kata Kamaluddin.
Prioritas utama kami adalah keselamatan penumpang MRT dan keamanan sarana prasarana MRT milik kita bersama. (Kamaluddin)
Hingga Kamis malam, belum ada jaminan layanan transportasi publik pulih sepenuhnya pada Jumat (24/5/2019). Hal ini menyusul masih ada kesimpangsiuran informasi terkait masih akan ada unjuk rasa susulan atau tidak hari ini.