Trump Siratkan Huawei Masuk Materi Negosiasi dengan China
Oleh
BENNY DWI KOESTANTO
·3 menit baca
WASHINGTON, KAMIS — Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (23/5/2019) untuk pertama kali mengaitkan sengketa raksasa telekomunikasi China, Huawei, yang ia anggap sebagai ancaman bagi keamanan Amerika, dengan kesepakatan untuk menyelesaikan perang dagang antara AS dan China. Huawei dimungkinkan masuk dalam negosiasi dagang kedua negara.
”Huawei adalah sesuatu yang sangat berbahaya,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih. ”Anda melihat apa yang telah mereka lakukan dari sudut pandang keamanan, sudut pandang militer. Sangat berbahaya,” kata Trump, melanjutkan.
Meskipun demikian, Trump mengatakan bahwa ada ”kemungkinan bagus” Washington akan mencapai kesepakatan dengan Beijing untuk mengakhiri meningkatnya konflik perdagangan. Masih terkait hal itu, menurut dia, ada kemungkinan Huawei akan dimasukkan dalam negosiasi dan materi kesepakatan perdagangan sekiranya tercapai.
Kedua belah pihak saling bergeming terkait kasus Huawei. Hal itu terjadi sejak AS memasukkan perusahaan asal China itu ke dalam daftar hitam perusahaan telepon pintar dan telekomunikasi. Washington melarang otoritas ataupun perusahaan-perusahaan AS menjalin hubungan bisnis dengan Huawei.
AS didera kekhawatiran bahwa China akan menggunakan Huawei sebagai alat untuk spionase, sementara Beijing menuduh Washington telah mengganggu perusahaan itu. Huawei berulang kali membantah bahwa produk-produknya tidak memiliki keterkaitan dengan kebijakan Beijing. Yang terbaru, Beijing menyatakan, Washington melakukan perundungan secara ekonomi lewat apa yang saat ini menimpa Huawei.
Komentar Trump terkait Huawei itu secara langsung bertentangan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Hanya beberapa jam sebelumnya, Pompeo menyatakan bahwa Huawei dan masalah perdagangan tidak terkait satu sama lain.
Dalam sebuah wawancara di CNBC, Pompeo menekankan bahwa ada dua elemen terpisah dalam negosiasi dagang dan kebijakan terkait Huawei. Dikatakannya bahwa ada komponen keamanan nasional di satu sisi dan ada upaya untuk menciptakan hubungan perdagangan seimbang timbal balik yang adil di antara kedua negara pada sisi yang lain.
”Saya berharap bahwa kita dapat menjaga masalah-masalah itu di tempat mereka sendiri (secara proporsional). Kami memiliki keharusan untuk melindungi keamanan nasional Amerika. Kami memiliki kebutuhan untuk memastikan mendapatkan aturan perdagangan ini dengan benar,” tuturPompeo.
Pompeo juga menolak pernyataan Huawei tentang hubungannya dengan Pemerintah China, dan mengatakan bahwa data apa pun yang disentuh oleh perusahaan berisiko jatuh ke tangan yang salah. ”Mengatakan bahwa mereka tidak bekerja dengan Pemerintah Cina adalah pernyataan yang salah,” kata Pompeo. ”Huawei sangat terikat tidak hanya dengan China, tetapi juga dengan Partai Komunis China.”
AS dituduh menggertak
China menyampaikan keluhannya terkait hubungan di antara kedua masalah itu dalam beberapa kesempatan. Beijing menuduh AS telah ”menggertak” Huawei. Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada hari Rabu memperingatkan bahwa Beijing siap untuk ”berjuang sampai akhir” dalam perang dagangnya dengan Washington.
”Penggunaan kekuatan negara AS untuk secara sewenang-wenang menekan perusahaan swasta China, seperti Huawei, adalah sebuah perundungan ekonomi,” kata Wang.
Istilah perundungan ekonomi yang dikatakan Beijing merujuk pada langkah Pemerintah AS memasukkan Huawei dalam daftar perusahaan terlarang sebagai mitra bagi perusahaan-perusahaan AS. Akibat kebijakan itu—yang terbaru—perusahaan Panasonic dalam pernyataan resminya mengaku telah membuat pernyataan internal bakal menunda seluruh transaksi dengan Huawei dan 68 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei, sebagaimana dilarang Pemerintah AS.
Sebagaimana Panasonic, Toshiba juga mengumumkan untuk sementara waktu menghentikan pengiriman produk mereka ke Huawei. Toshiba masih akan memastikan apakah suku cadang buatan AS turut digunakan semata untuk mematuhi pembatasan baru AS. Toshiba mengatakan, pihaknya telah melanjutkan pengiriman beberapa produk setelah memastikan produk itu tidak menggunakan suku cadang AS sambil tetap melanjutkan pengiriman lainnya. (AFP/REUTERS)