Setelah lebih banyak terdiam dalam tiga pertandingan, pendukung Indonesia di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Jumat (24/5/2019), kembali bersorak. Teriakan dan nyanyian mereka mengiringi kemenangan tim Merah Putih atas Taiwan, 3-2, pada perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman 2019.
Oleh
Yulia Sapthiani/Agung Setyahadi
·3 menit baca
Laporan Agung Setyahadidari Nanning, China
NANNING, KOMPAS — Setelah lebih banyak terdiam dalam tiga pertandingan, pendukung Indonesia di Guangxi Sports Center, Nanning, China, Jumat (24/5/2019), kembali bersorak. Teriakan dan nyanyian mereka mengiringi kemenangan tim Merah Putih atas Taiwan, 3-2, pada perempat final kejuaraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman 2019.
Poin ketiga Indonesia ditentukan oleh kemenangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Ganda peringkat ketujuh dunia itu menang atas Wang Chi Lin/Hsieh Pei Shan, 21-17, 21-15.
Kemenangan 3-2 mengantarkan Indonesia ke semifinal untuk melawan Jepang yang menang 3-0 atas Malaysia pada perempat final lainnya. Semifinal lain mempertemukan China dan Thailand. Babak semifinal berlangsung pada Sabtu (25/5), diawali China melawan Thailand pukul 10.00 WIB, diikuti Indonesia melawan Jepang mulai pukul 17.00 WIB.
Tiket semifinal yang didapat Indonesia memperbaiki hasil pada Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia. Untuk pertama kali, Indonesia tersingkir pada penyisihan grup. Tim Merah Putih menjadi juru kunci grup karena kalah bersaing dengan Denmark dan India.
Adapun laga semifinal terakhir dijalani Indonesia pada 2015 di Dongguan, China. Namun, Hendra Setiawan dan kawan-kawan dihentikan tuan rumah 1-3.
Menjadi peserta sejak diselenggarakan pada 1989 di Jakarta, Indonesia menjadi juara hanya pada penyelenggaraan pertama. Adapun final terakhir didapat di Glasgow, Skotlandia, 2007.
Tahun ini, seperti dikatakan Manajer Tim Indonesia Susy Susanti sebelum bertolak ke China, target tim ingin dicapai setahap demi setahap. Setelah menjadi juara grup, mereka ingin lolos ke semifinal. Setelah itu, Indonesia pun berharap bisa membawa pulang piala yang namanya diambil dari tokoh bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman, itu.
Sementara hasil yang diperoleh atas Taiwan tak hanya menjadi kemenangan pertama Praveen/Melati di Piala Sudirman setelah kalah melawan Chris/Gabrielle Adcock melawan Inggris dalam penyisihan Grup 1B. Ini juga menjadi kemenangan pertama ganda campuran di Nanning. Selain Praveen/Melati, ganda campuran menurunkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja saat Indonesia melawan Denmark, tetapi mereka juga kalah.
Tampil pada laga penentu perjalanan Indonesia di Nanning, Melati mengaku semula merasa tegang. ”Tetapi, mereka juga pasti tegang, jadi kami enggak memikirkan hal itu. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menang,” ujar Melati.
Sebagai pemain yang lebih berpengalaman dari Melati, Praveen berusaha membantu partnernya itu untuk tenang meski kadang harus menahan gemas ketika melakukan kesalahan. ”Saya pakai mimik tenang karena tidak ingin ekspresi spontan membuat Melati tambah tegang. Kadang saya tidak marah, tetapi gemas. Nah, ekspresinya itu yang kadang bisa membuat tidak tenang,” kata Praveen.
Berhadapan dengan Taiwan, Praveen tampil dalam permainan yang lebih baik dibandingkan dengan melawan Inggris. Dengan postur jangkung dan tubuh bagian atas yang kekar, dia mampu melancarkan smes-smes keras dan tajam yang sulit dikembalikan lawan. Kelebihan itu mengantarkannya pada gelar juara All England 2016 bersama Debby Susanto.
Berpisah dengan Debby—yang kemudian pensiun pada awal 2019—Praveen berpasangan dengan Melati sejak 2018. Tahun ini mereka dua kali lolos ke final, di India dan Selandia Baru, tetapi selalu kalah. Praveen/Melati juga melaju hingga ke semifinal All England.
Bersama Hafiz/Gloria, mereka menjadi ganda campuran prioritas untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020. (IYA)
Hasil perempat final Piala Sudirman 2019
Indonesia-Taiwan 3-2
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon-Lee Yang/Wang Chi Lin 21-17, 21-17