JAKARTA, KOMPAS — Salah satu kelompok geng motor dengan jumlah anggota mencapai puluhan orang kembali meresahkan masyarakat dengan mencoba menyerang kawasan perumahan dan fasilitas publik, Sabtu (25/5/2019) dini hari, di Jalan Matraman Raya, Kebon Manggis, Jakarta Timur.
Kelompok geng motor tersebut diduga serupa dengan kelompok yang sering menggunakan senjata tajam dan menakuti warga di sekitar kawasan itu.
Dadang (50), warga Kebon Manggis, mengatakan, dirinya mendengar keributan sekitar pukul 03.00. Dia terbangun saat mendengar pengumuman melalui pengeras suara dari masjid yang menginformasikan kepada warga bahwa kampung mereka diserang.
Warga sekitar pun tak tinggal diam. Mereka bersama polisi, yang tiba tak lama setelah kejadian, membubarkan kelompok tersebut. Meski tak ada korban jiwa, tindakan geng motor itu menyebabkan salah satu mobil warga yang diparkirkan di sekitar Jalan Matraman Raya rusak.
”Saya tidak sempat lihat wajah mereka karena semua pakai helm dan jaket. Tetapi sepertinya mereka masih remaja. Semuanya bawa senjata tajam,” ucapnya.
Charli (60), warga lain yang berdagang kopi di sekitar Jalan Matraman Raya, mengatakan, ulah geng motor yang kerap bersenjata tajam itu sudah terjadi berulang selama sebulan terakhir. Mereka beraksi saat dini hari dengan cara menyerang warga atau pedagang kaki lima yang berjualan hingga larut malam.
”Saya dulu biasanya jualan sampai pagi. Tetapi, sejak dari dua minggu lalu, enggak berani lagi, takut diserang,” ucap lelaki asal Cirebon, Jawa Barat, itu.
Berdasarkan pantauan Kompas, sekitar pukul 16.00, di sepanjang Jalan Matraman Raya tidak ditemukan fasilitas publik atau perumahan warga yang rusak. Sejumlah pedagang kaki lima dan warga sekitar tampak beraktivitas seperti biasa.
Kriminal biasa
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Ady Wibowo saat dihubungi terpisah mengatakan, tindakan kelompok itu hanya tindakan kriminal jalanan. Tujuan dari kelompok itu menakut-nakuti warga yang tengah mempersiapkan diri menjelang sahur.
”Ini hanya kriminal biasa. Tidak ada kaitan dengan kerusuhan beberapa hari lalu,” ucapnya.
Ady meminta masyarakat tak perlu khawatir karena sebagian dari kelompok itu sudah ditangkap, yaitu 11 pelaku. Polisi juga menemukan sebilah senjata tajam yang dibuang di sekitar Jalan Matraman Raya, yang diduga milik kelompok geng motor tersebut.
Kepala Kepolisian Sektor Matraman Komisaris Warsito menambahkan, kelompok itu berasal dari luar wilayah Matraman yang sering berkeliaran saat malam hari untuk memprovokasi warga agar terlibat tawuran. Namun, dia meminta warga tak perlu khawatir karena polisi bersama TNI setiap malam rutin melakukan patroli keamanan di wilayah Matraman.
”Wilayah Matraman tetap aman. Warga yang beraktivitas malam tidak perlu takut, tetapi perlu waspada,” katanya.
Kejahatan jalanan yang terjadi menjelang pagi juga pernah terjadi pada Sabtu, 18 Mei, di Kelurahan Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan. Peristiwa yang terjadi saat sahur on the road di Jalan Dr Satrio, depan wihara Kelurahan Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu mengakibatkan seorang pemuda, DT (15), tewas akibat luka tusuk di punggung.