NANNING, KOMPAS - Jepang tak menyia-nyiakan keunggulan dalam nomor tunggal putri saat berhadapan dengan Indonesia dalam semifinal kejuraan bulu tangkis beregu campuran Piala Sudirman di Nanning, China. Tunggal putri peringkat keempat dunia, Akane Yamaguchi, mengalahkan Gregoria Mariska Tunjung 21-13, 21-13, hingga membuat skor kedua tim menjadi imbang, 1-1.
Dengan kemenangan Yamaguchi, Jepang pun menyamakan skor menjadi 1-1. Indonesia membuka keunggulan melalui ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, 21-14, 21-18.
Gregoria sebenarnya pernah mengalahkan Yamaguchi pada pertemuan pertama mereka, pada nomor beregu putri Asian Games 2018. Saat itu, Gregoria menang 21-16, 9-21, 21-18.
Namun, saat berhadapan di Guangxi Sports Center, Sabtu (25/5/2019), Gregoria tampil buruk dengan banyak membuat kesalahan. Hanya pada awal hingga skor 7-7 gim kedua, Gregoria bisa memberi perlawanan.
Drop shot silang yang menjadi senjatanya juga banyak keluar lapangan. Lob, servis panjang, dan pengembalian servis jatuh di luar lapangan. Dua poin terakhir misalnya, didapat melalui kesalahan beruntun Gregoria dalam pengembalian servis.
“Sebetulnya, saya dan pelatih inginnya adu reli, tetapi saya kalah dalam mengatur tempo. Akane saat kehilangan satu-dua poin bisa langsung mempercepat tempo. Tekanan itu tak bisa diatasi dan pengembalian saya juga mentah,” komentar Gregoria.
Siap sejak awal
Dari ganda putra, persaingan yang berlangsung ketat dalam dua pertemuan terakhir, kali ini didominasi Kevin/Marcus. Hal itu, dikatakan Kevin, terjadi karena sangat siap sejak awal pertandingan.
"Kami sudah sering ketemu mereka, sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, mereka juga tahu kelebihan dan kekurangan kami. Hari ini kami lebih siap dan lebih sabar," ujar Kevin yang bertemu Kamura/Sonoda untuk ke-14 kalinya. Dari 13 pertemuan sebelumnya, Kevin/Marcus unggul, 8-5.
Hasil tersebut membuat Kevin/Marcus selalu menang dalam tiga penampilan mereka.
"Kami memang ditargetkan menang. Kami senang bisa menyumbang satu poin untuk Indonesia dan tim. Inginnya yang lain juga bisa memberikan yang terbaik, walau tidak diandalkan tapi bisa menyumbang angka," tutur Marcus.
Sementara itu, melalui penerjemah, Kamura mengatakan, kecepatan yang turun pada gim kedua mempengaruhi strategi sehingga mereka kalah. “Seperti yang diketahui, lawan kami adalah nomor satu dunia, tetapi kami tetap tidak puas dengan permainan kami. Kami akan berlatih lagi untuk memperbaiki kecepatan juga strategi sehingga di pertandingan berikutnya kami bisa menang,” ujar Kamura.
Adapun Sonoda tetap optimistis Jepang masih memiliki peluang meski dia dan Kamura kalah. “Peluang kami masih terbuka ke final. Sekarang kami akan mendukung teman teman pemain yang bertanding, menyemangati mereka,” katanya.
Pada partai ketiga, persaingan tunggal putra terjadi antara Anthony Sinisuka Ginting dan Kento Momota. Ini menjadi pertemuan ke-11 di antara mereka, dan Momota memenangi tujuh dari 10 pertemuan. (IYA)