BANDUNG, KOMPAS— Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal membangun beberapa tempat istirahat (rest area) khusus untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor. Tempat istirahat yang dibangun di jalan arteri jalur selatan Jabar itu untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas yang kerap menimpa pengendara sepeda motor yang kelelahan.
Kecelakaan pemudik sepeda motor di wilayah Jabar cenderung tinggi. Berdasarkan data Polda Jabar, jumlah kecelakaan pemudik sepeda motor tahun 2017 mencapai 150 kejadian. Tahun lalu jumlahnya menurun meski masih tercatat 74 kejadian. Jumlah itu masih lebih banyak ketimbang kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat sebanyak 62 kejadian (2017) dan 52 kejadian (2018). Penyebab terbesarnya adalah pengemudi sepeda motor yang kelelahan.
Tahun ini, berdasarkan data Dinas Perhubungan Jabar, jumlah pengemudi sepeda motor yang akan melintas di Jabar mencapai 6,85 juta unit. Jumlah itu naik dibanding tahun lalu sebanyak 6,19 juta unit.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Bandung, Jumat (24/5/2019), mengatakan, tempat istirahat untuk sepeda motor belum terlalu diperhatikan. Padahal, tingkat kelelahan pengendara sepeda motor lebih tinggi ketimbang pengemudi kendaraan roda empat atau lebih. Minim perhatian, banyak pengendara sepeda motor beristirahat di pinggir jalan.
”Salah satu kawasan yang akan menjadi perhatian adalah jalur selatan di Priangan timur. Daerah seperti Sumedang, Garut, dan Tasikmalaya menjadi salah satu pelintasan utama pemudik sepeda motor. Konsepnya sedang kami pikirkan, tetapi yang pasti akan dibuat senyaman mungkin,” katanya.
Sementara itu, Kepala Polres Cirebon Ajun Komisaris Besar Suhermanto memastikan empat pasar tumpah di jalur pantai utara Cirebon ditertibkan pada tujuh hari jelang Lebaran atau H-7. Pasar itu meliputi Tegalgubug, Palimanan, Gebang, dan Losari. Selain menyiagakan personel, polisi juga memasang palang agar pedagang tidak berjualan di bahu jalan.
Sebanyak 1.591 personel gabungan disiagakan di sepanjang jalur pantura Cirebon. Polisi juga membangun 16 pos pengamanan, 1 pos utama, dan 54 pos pengaturan lalu lintas.
Rekayasa lalu lintas disiapkan demi mencegah kemacetan. Jika terjadi penumpukan di pantura, kendaraan dari arah timur akan di arahkan ke jalur alternatif Gunung Jati, Cirebon, menuju Karangampel, Indramayu, sebelum keluar di pantura. (CHE/IKI)