PT Kereta Api Indonesia Daop III Cirebon menjamin keamanan penumpang selama arus mudik Lebaran. Selain menyiapkan personel keamanan dan posko kesehatan, titik rawan bencana juga diantisipasi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi III Cirebon menjamin keamanan penumpang selama arus mudik Lebaran. Selain menyiapkan personel keamanan dan posko kesehatan, titik rawan bencana juga diantisipasi.
Masa angkutan Lebaran untuk moda kereta api dimulai pada Minggu (26/5/2019) hingga 10 hari setelah Lebaran atau 16 Juni. Untuk itu, PT KAI Daop III Cirebon menyiagakan 150 personel polisi khusus KA, 218 petugas keamanan, serta 96 personel Polri dan TNI di semua stasiun dan kereta api. Wilayah Daop III Cirebon terbentang dari Stasiun Cikampek, Cirebon, Jawa Barat, hingga Prupuk, Tegal, Jawa Tengah.
Dua ekor anjing pelacak K9 juga disiagakan di Stasiun Cirebon Kejaksan dan Stasiun Prujakan. Anjing pelacak itu dikendalikan oleh anggota Polda Jabar di ruang tunggu, ruang keberangkatan, hingga di parkiran. Tujuannya, mengantisipasi barang berbahaya, seperti narkoba dan bom.
Vice President PT KAI Daop III Cirebon Tamsil Nurhamedi mengatakan, meskipun rutin dilakukan, pengamanan untuk arus mudik Lebaran dijamin lebih baik. ”Angkutan Lebaran ini harus super sukses, zero accident (tanpa kecelakaan). Keamanan dan pelayanan harus maksimal. Semua petugas kami cutinya ditangguhkan,” ujar Tamsil.
Pihaknya juga menyiagakan empat alat material di daerah-daerah yang rawan bencana alam, seperti tanah ambles dan banjir. Daerah itu terletak pada ruas Jatibarang-Telagasari, Cipunegara-Haurgeulis, dan Sindanglaut-Ciledug.
Menurut Tamsil, sekitar 2.000 bantalan rel disiapkan di sepanjang jalur rel dan jembatan. Batu balas sebanyak 12.273 meter kubik juga telah disebar dari Cikampek, Cirebon, hingga Karang Tegal.
Pihaknya bahkan menambah jumlah pemeriksa jalur sebanyak 46 orang serta petugas pengawas pelintasan sebidang sebanyak 116 orang. Mereka akan bersiaga 24 jam. ”Sebelum arus mudik, jalur rel sudah aman,” ucapnya.
Untuk keselamatan penumpang, pihaknya menyediakan pos kesehatan di Stasiun Cirebon, Prujakan, Jatibarang, dan Brebes. Sebanyak empat paramedis bersiaga 24 jam per hari di setiap stasiun. Seorang dokter dan satu unit ambulans juga siap sedia jika dibutuhkan.
PT KAI Daop III Cirebon memprediksi total volume penumpang meningkat 4,7 persen dari 150.369 penumpang pada tahun lalu menjadi 157.501 penumpang pada masa Lebaran tahun ini. Untuk itu, PT KAI menyediakan 94 perjalanan KA reguler yang berangkat dan melintasi wilayah Daop III Cirebon, terdiri dari KA jarak jauh dan sedang. Setiap kereta berkapasitas 9.122 tempat duduk.
Sebanyak 50 perjalanan KA tambahan, termasuk 10 perjalanan KA tambahan yang dijalankan dari Daop III Cirebon, juga telah beroperasi. Sebanyak 10 KA Tambahan Lebaran Ekstra itu menuju Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang (Jawa Tengah), hingga Surabaya (Jawa Timur). Total tempat duduk yang disediakan melalui KA Tambahan tersebut per harinya adalah 5.364.
Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Kurwadoyo mengatakan, hingga Minggu pagi, sekitar 76,5 persen tempat duduk KA telah terjual untuk arus mudik Lebaran melalui Daop III Cirebon. Sementara untuk arus balik, telah terjual sekitar 70,5 persen. ”Jadi, total untuk arus mudik dan balik Lebaran telah terjual 74,3 persen dari sekitar 1,7 juta tempat duduk,” ujarnya.
Menurut Kuswardoyo, setiap hari terjadi peningkatan penjualan tiket arus mudik dan balik Lebaran. ”Artinya, meskipun ada Jalan Tol Trans-Jawa, kereta api tetap diminati,” ucapnya.