Pengamanan situasi di Jakarta selama masa mudik Lebaran disiapkan mulai 30 Mei 2019. Saat ini polisi masih fokus terhadap isu keamanan setelah terjadi kerusuhan pada 22 Mei 2019 lalu.
Oleh
ADITYA DIVERANTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pengamanan situasi di Jakarta selama masa mudik Lebaran disiapkan mulai tanggal 30 Mei 2019. Saat ini polisi masih fokus terhadap isu keamanan setelah terjadi kerusuhan pada 22 Mei 2019.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Minggu (26/5/2019), mengatakan, semua operasi pengamanan berkaitan dengan mudik di Jakarta akan dilakukan mulai 30 Mei. Ini karena pada tanggal tersebut operasi pengamanan secara resmi dilakukan melalui Operasi Ketupat 2019.
Ia mengatakan, sampai saat ini dirinya belum menerima informasi kesiapan dari Tim Operasi Ketupat 2019. Adapun personel polisi saat ini masih fokus terhadap penanganan pasca-kerusuhan di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada 22 Mei lalu. ”Kita baru akan lakukan pada tanggal 30 Mei, sesuai dengan dimulainya Operasi Ketupat 2019,” kata Argo saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta.
Di tingkat kepolisian sektor (polsek), sebagian besar personel juga masih difokuskan untuk pengamanan setelah kerusuhan 22 Mei. Kepala Polsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono mengatakan, 125 personel dari Polsek Tanah Abang hingga hari ini masih berkutat dengan penjagaan di sekitar Pasar Tanah Abang apabila terjadi kerusuhan.
Pantauan Kompas, Minggu siang, sejumlah polisi tampak masih menjaga kawasan gedung Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang. Walau begitu, kawasan Pasar Tanah Abang kini mulai dipenuhi pedagang lagi. Hal serupa terjadi di sekitar kawasan Jatibaru. Robi (28), petugas kebersihan setempat, mengatakan bahwa pedagang telah kembali berjualan sejak Jumat (24/5/2019) lalu.
Walau masih fokus pada pengamanan pasca-kerusuhan, Lukman mengatakan, pihaknya kini juga memetakan adanya titik rawan pencurian di kawasan Tanah Abang. Titik rawan itu terutama di kawasan permukiman elite dan gedung sekitar pasar.
”Sejauh ini, fokus pengamanan di Tanah Abang diarahkan pada permukiman yang mendekati kawasan pinggir jalan. Kawasan permukiman elite yang berada di pinggir jalan menjadi titik kewaspadaan. Kami juga mencermati modus pencurian saat mudik, pelaku biasanya mengelilingi lokasi incaran beberapa kali,” kata Lukman.
Pada pelaksanaan Operasi Ketupat nanti, patroli rutin akan dilakukan. Walau ada patroli rutin, Lukman mengimbau agar warga mengantisipasi keamanan di rumah saat mudik. Cara simpel dapat dilakukan, yakni dengan menambah gembok keamanan di rumah serta menambah kamera pemantau di gerbang rumah apbila memungkinkan.
Selain itu, warga diharap melaporkan kepergian mudik kepada tetangga atau pengurus RT terdekat. Hal ini agar diketahui bahwa rumah dalam keadaan kosong sejak tanggal berapa serta warga di sekitar jadi saling mengetahui dan saling mengawasi.
”Untuk beberapa warga yang mulai mudik pada pekan ini, kami dibantu oleh petugas dari kelompok sadar keamanan dan ketertiban masyarakat (pokdarkamtibmas). Petugas ini di tiap kecamatan jumlahnya ada sekitar 300 orang. Sementara itu, kami fokus dengan instruksi pengamanan dari polda setempat hingga 30 Mei mendatang,” kata Lukman.
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Humas Polres Jakarta Barat Komisaris Marbun mengatakan, apel terkait Operasi Ketupat 2019 baru akan dimulai pada sepekan mendatang.