Pasca-pernyataan pengunduran diri PM Theresa May, sejumlah tokoh mendaftarkan diri sebagai kandidat pengganti. Mereka harus meyakinkan 100.000 anggota Partai Konservatif.
London, Minggu Pertarungan untuk memperebutkan kursi perdana menteri Inggris semakin ketat setelah sejumlah tokoh penting Inggris menyatakan kesediaannya. Namun, seperti apa upaya mereka untuk mengurai kebuntuan Brexit masih menjadi pertanyaan.
Kandidat yang telah menyatakan bersedia adalah mantan Menlu Boris Johnson, mantan Menteri Brexit Dominic Raab, mantan Ketua Majelis Rendah Andrea Leadsom, Menlu Jeremy Hunt, dan mantan Menteri Lingkungan Michael Gove. Semuanya berasal dari kubu pro Brexit dan menyatakan, opsi Brexit tanpa kesepakatan masuk dalam pertimbangan meskipun dalam derajat yang berbeda-beda.
Dari kubu pendukung Brexit dengan kesepakatan muncul nama Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Matt Hancock dan Menteri Pengembangan Internasional Rory Stewart. Dari deretan kandidat ini, dua orang akan dipilih sebagai finalis dan akan divoting oleh sekitar 100.000 anggota Partai Konservatif pada Juli. Kandidat yang diunggulkan untuk sementara adalah Boris Johnson dan Michael Gove.
Siapa pun yang terpilih akan menghadapi sikap tegas Uni Eropa yang sejak awal menyatakan perundingan Brexit telah selesai dan Brussels tidak akan menegosiasikannya kembali.
Tanpa kesepakatan
Yang menjadi kekhawatiran, sejumlah kandidat menyatakan, mereka akan mewujudkan Brexit dengan risiko apa pun. ”Inggris pasti akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan,” kata Boris Johnson di Swiss.
Hal serupa dikatakan Andrea Leadsom. Menurut dia, untuk berhasil dalam negosiasi, seseorang harus siap meninggalkan perundingan. Sementara baik Dominic Raab maupun Jeremy Hunt masih menunjukkan keinginan kompromi.
”Saya lebih memilih Inggris meninggalkan UE dengan kesepakatan. Tetapi, kita tak akan dianggap serius oleh Brussels sampai kita jelas bahwa kita akan menggunakan aturan WTO jika UE tidak mau mengubah posisinya,” kata Raab.
Jeremy Hunt kurang lebih menyatakan hal serupa. Ia menekankan, dirinya tidak akan menghilangkan opsi tanpa kesepakatan. Namun, ia mengakui, cara terbaik adalah menghindari hal itu. ”Anda membutuhkan seseorang yang sanggup menegosiasikan kesepakatan,” kata Hunt.
Michael Gove adalah sosok yang akan membuat Boris Johnson tidak tenang. Pada 2016, Gove awalnya mendukung Johnson, tetapi ia kemudian memutuskan untuk mencalonkan diri pasca-pengunduran diri PM David Cameron. Alhasil, baik Johnson maupun Gove dikalahkan oleh Theresa May. Saat ini, Gove bertahan dalam kabinet May meskipun ia sangat kritis terhadap langkah May.
Gove menganggap dirinya mampu menjembatani perbedaan di Konservatif dan memiliki rekam jejak yang lebih baik. Matt Hancock dianggap sebagai ”kuda hitam”. Ia menyatakan akan menyelesaikan persoalan Brexit dengan pendekatan yang lebih moderat, tidak hitam putih. Demikian juga Rory Stewart yang menempatkan dirinya sebagai sosok yang berupaya menemukan konsensus.
”Sepertinya Johnson akan membawa gagasan Brexit tanpa kesepakatan. Saya rasa itu kesalahan besar. Itu akan merusak, tak perlu, dan juga tidak jujur,” kata Stewart. (AFP/AP/MYR)