JAKARTA, KOMPAS— Mendekati Idul Fitri, harga daging sapi di pasaran masih lebih tinggi daripada harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Pasokan perlu terus diperhatikan untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Hasil inspeksi pasar yang dilakukan Ombudsman di seluruh Indonesia pada 17 Mei 2019, ada 10 komoditas yang dicek ketersediaannya, di antaranya beras, bawang putih, gula, daging sapi, dan daging ayam broiler.
Harga daging sapi lokal masih bertahan tinggi di harga Rp 120.000 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 80.000.
Anggota Ombudsman RI, Ahmad Alamsyah Saragih, mengatakan, sudah ada pasokan daging beku impor dan daging kerbau. Ini bisa digunakan untuk mengantisipasi naiknya harga daging sapi lokal.
Ia mengimbau pemerintah untuk memenuhi ketersediaan pasokan menjelang Lebaran 2019 guna menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
”Paling tidak, pasokan ke pedagang lancar pada H-10 Lebaran sehingga harga tidak melonjak. Secara umum, harga beberapa komoditas yang naik menjelang Ramadhan sudah mulai turun,” kata Ahmad saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Sementara itu, harga bawang putih pun kini berangsur turun. Pada awal Ramadhan, harga bawang putih sempat menyentuh angka Rp 80.000-Rp 100.000 per kilogram.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga bawang putih pada pekan keempat Mei 2019 ada di angka Rp 42.000-Rp 45.200 per kilogram. Angka ini masih di atas HET, yakni Rp 32.000.
”Saya kira untuk special season (musim khusus seperti Lebaran), kenaikan harga masih normal. Sebab, permintaan memang melonjak saat hari raya. Yang penting adalah persediaan yang memadai dan tidak ada yang ’bermain’,” kata Ahmad.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menyatakan, pasokan pangan menjelang Lebaran memadai. Food Station telah mengajukan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada Kementerian Pertanian sebanyak 20.000 ton per tahun.
RIPH tersebut telah disetujui dan kebutuhan administrasinya sudah diselesaikan pada Jumat lalu. ”Persetujuan impornya sebesar 10.000 ton. Itu kami impor dari beberapa daerah di Tiongkok. Dengan disetujuinya RIPH ini, pasokan bawang putih Jakarta akan aman,” katanya. (SKA)