Tokyo, Minggu-Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penundaan kesepakatan negosiasi dagang dengan Jepang. Kondisi politik Jepang jadi alasan penundaan itu.
Trump mengumumkan penundaan itu di sela lawatannya ke Jepang, Minggu (26/5/2019). Ia melawat ke Jepang sejak Sabtu hingga kemarin dan menghabiskan Minggu pagi hingga malam dengan acara informal. "Banyak kemajuan dari perundingan dagang dengan Jepang. Pertanian dan daging sapi amat berperan. Banyak hal lain harus menunggu sampai pemilu mereka (Jepang) Juli nanti dan saya menanti pemenangnya," tulisnya di media sosial.
Ia mengunggah itu selepas bermain golf bersama Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Daging sapi yang disinggungnya adalah impor daging dari AS ke Jepang. Daging jenis itu yang disajikan Jepang dalam bentuk burger sebagai menu makan siang Abe-Trump. Kementerian Luar Negeri Jepang menyebut golf dan menu makan siang mempererat hubungan kedua pemimpin dan kedua negara.
Pernyataan itu dilontarkan selang sehari setelah Trump mengeluhkan ketidakseimbangan neraca perdagangan AS-Jepang. Keluhan itu disampaikan di sela makan malam dengan para pebisnis besar Jepang.
Pemilu yang dimaksud Trump adalah pemilu sela untuk memilih 124 dari 245 anggota majelis tinggi di parlemen Jepang. Seperti di DPR, koalisi yang dimotori Partai Demokrasi Liberal (LDP) pimpinan Abe juga menjadi mayoritas di majelis tinggi. Koalisi Abe punya 150 kursi di majelis tinggi dan 312 dari 465 kursi di DPR Jepang. Abe bisa menjadi PM karena memimpin koalisi pemilik kursi mayoritas di DPR.
Selepas bermain golf, Abe tidak menampik berbicara panjang lebar dengan Trump. Bermain 16 hole membuatnya punya waktu panjang untuk berbincang dengan Trump. "Saya bertukar pandangan secara terbuka (frank exchange of views) dengan Trump dalam situasi yang santai," ujarnya.
Dalam kajian diplomasi, frasa itu menandakan para pihak telah menyampaikan posisi masing-masing. Namun, tidak ada kesepakatan bisa dicapai dalam pembicaraan yang digambarkan dengan frasa tersebut.
Tidak ada penjelasan apa yang mereka bicarakan. Hal yang jelas, status sebagai sekutu tidak membuat Jepang lepas dari ancaman kenaikan tarif bea masuk impor di AS. Jepang ikut terkena kenaikan bea masuk impor baja dan aluminium di AS. Trump juga mengancam akan mengenakan bea masuk 25 persen pada produk otomotif Jepang.
Ancaman itu ditengarai sebagai cara Trump memaksa Jepang agar mau menyepakati perjanjian dagang baru. Belakangan, Trump melunak dengan mengumumkan tidak menggesa kesepakatan dagang baru.
Korea Utara
Sikap lunak juga ditunjukkan Trump kepada Korea Utara. "Saya yakin Ketua Kim akan memegang janjinya pada saya," kata Trump.
Ia menyebut, Korut hanya menguji coba senjata kecil. Uji coba itu menggangu sejumlah pejabat AS dan negara lain. "Tidak pada saya," ujarnya.
Kim Jong Un dan Korea Utara kembali menguji rudalnya selepas perundingan dengan Trump di Hanoi, Vietnam, gagal menghasilkan apa pun. Keputusan Pyongyang meresahkan banyak pihak, termasuk Abe dan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton. Selepas bertemu dengan Abe beberapa waktu, Bolton menilai Pyongyang melanggar resolusi PBB karena uji coba itu.
Tidak ada penjelasan mengapa Trump melunak soal perjanjian dagang dengan Jepang dan nuklir Korut. Padahal, selama berbulan-bulan ia menunjukkan posisi keras. Para pejabat Gedung Putih dan AS pun menunjukkan sikap serupa.