Area istirahat di jalan tol diprediksi masih akan menjadi sumber kemacetan saat arus mudik-balik Lebaran tahun ini. Rekayasa lalu lintas pun disiapkan untuk mengantisipasinya.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Area istirahat di jalan tol diprediksi menjadi sumber kemacetan saat arus mudik-balik Lebaran tahun ini. Rekayasa lalu lintas pun disiapkan untuk mengantisipasinya.
Berdasarkan rencana Korps Lalu Lintas Polri, sistem satu arah atau one way diberlakukan di Jalan Tol Trans-Jawa mulai Kilometer 70 ruas Jakarta-Cikampek hingga Kilometer 263 ruas Pejagan-Pemalang, 30 Mei-2 Juni. Dengan demikian, jalur A, B, hingga area istirahat di kiri dan kanan jalan dimanfaatkan pengendara yang mengarah ke timur, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Area istirahat di ruas Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) Km 207 dan Km 208, Kota Cirebon, misalnya, bakal digunakan pengendara pada puncak mudik. Meski one way diterapkan, area istirahat tetap berpotensi menjadi sumber kepadatan.
”Alasannya, jumlah kendaraan yang ingin masuk area itu melebihi kapasitas rest area,” ujar Manajer Pelayanan Lalu Lintas PT Jasa Marga Cabang Tol Palikanci Agus Hartoyo, Selasa (28/5/2019), di Cirebon.
Pada arus mudik tahun lalu, misalnya, lebih dari 900 kendaraan antre masuk ke area peristirahatan tersebut. Padahal, kapasitasnya hanya mampu menampung 700 kendaraan.
Oleh karena itu, menurut Agus, pihaknya bersama Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas di area istirahat. Salah satunya, penerapan sistem buka tutup. Jika penuh, area istirahat bakal ditutup.
”Kami menginformasikan kepada pengendara agar menggunakan area istirahat maksimal 1 jam. Kalau 50 kendaraan sudah keluar, rest area akan dibuka lagi,” katanya.
Menurut dia, jika area istirahat Km 207 dan Km 208 penuh, pengendara dapat memacu kendaraannya ke area istirahat Km 228 dan Km 229 di ruas Tol Kanci-Pejagan. Selain memuat ratusan kendaraan, area istirahat yang baru beroperasi tersebut juga dilengkapi stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).
”Pengendara juga dapat keluar ke Gerbang Tol (GT) Kanci untuk mencari makan atau mengisi bahan bakar di jalur pantura,” ujarnya. Jaraknya sekitar 200 meter dari pintu keluar Kanci. Selanjutnya, pemudik dapat memilih melalui jalur pantura atau masuk ke GT Brebes Barat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Tony Gusmanto mengatakan bakal menempatkan personel di area istirahat untuk mengantisipasi kemacetan. Rambu-rambu juga dipasang, termasuk mobil dengan pengeras suara untuk menginformasikan kondisi area istirahat kepada pengendara.
Kepala Kepolisian Resor Cirebon Ajun Komisaris Besar Suhermanto mengatakan, pihaknya menyiagakan 36 personel yang bertugas sebagai tim pengurai kemacetan di jalan tol. ”Mereka akan berpatroli menggunakan sepeda motor. Kepadatan kerap terjadi di rest area, apalagi saat berbuka puasa,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau pemudik agar tidak memaksakan diri masuk ke rest area sehingga parkir di bahu jalan dan memicu kemacetan. Pemudik diminta keluar ke jalur pantura jika ingin mengisi perut dan menambah bahan bakar. Di Cirebon, terdapat lima pintu keluar tol, yakni Palimanan, Plumbon, Ciperna, Kanci, dan Ciledug.
Di Indramayu, Jawa Barat, area istirahat di Km 130 ruas Tol Cikopo-Palimanan juga berpotensi menjadi sumber kepadatan saat arus mudik. Area istirahat itu memiliki daya tampung 250 kendaraan.
Kasatlantas Polres Indramayu Ajun Komisaris Asep Nugraha mengatakan, pos pengamanan dibangun di area istirahat untuk mengantisipasi kemacetan. ”Jika rest area padat, sistem lawan arah diberlakukan mulai Km 129,200 sampai Km 132. Kami juga berkoordinasi dengan Polda Jabar dan pengelola tol,” ujarnya.