Gempa Peru Sebabkan Dua Warga Meninggal dan 30 Luka-luka
Korban jiwa akibat gempa bumi bermagnitudo 8,0 yang terjadi di Peru bertambah menjadi dua orang. Sementara itu, jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 30 orang lebih.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
LIMA, SENIN — Korban jiwa akibat gempa bumi bermagnitudo 8,0 yang terjadi di Peru bertambah menjadi dua orang. Sementara itu, jumlah korban luka-luka juga bertambah menjadi 30 orang lebih.
Gempa bumi dengan magnitudo 8,0 selama 2 menit mengguncang Peru pada Minggu (26/5/2019) pukul 02.41 waktu setempat. Pusat gempa berada 92 kilometer dari timur kota Yurimaguas, Peru. Menurut US Geological Survey, gempa terjadi pada kedalaman 114 km dari permukaan.
Gelombang gempa turut dirasakan hingga negara tetangga, Ekuador. Sejumlah media melaporkan, getaran gempa juga mencapai Kolombia dan Venezuela.
”Sebanyak dua orang meninggal akibat gempa bumi. Korban kedua adalah seorang remaja berusia 15 tahun yang tertimpa puing rumahnya. Ia meninggal karena luka setelah dibawa ke rumah sakit di La Libertad,” kata Koordinator Pertahanan Sipil Peru, Ricardo Seijas, kepada Chanel N, Selasa (28/5/2019).
Korban pertama diketahui bernama Danilo Munoz (48). Laki-laki ini meninggal karena tertimpa puing rumahnya ketika tidur di kota Cajamarca.
Seijas melanjutkan, sebanyak 15 orang dilaporkan terluka dan ratusan rumah rusak atau hancur. Dari Ekuador dilaporkan sebanyak 15 orang terluka akibat terkena dampak gempa.
Wali Kota Laguna Arri Pezo mengatakan, banyak penduduk keluar dari rumah dan tinggal di jalan karena takut dengan gempa susulan. ”Anda tidak dapat lari ketika gempa terjadi. Benda-benda berjatuhan,” kata Pezo.
Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan, gempa bumi dengan magnitudo 8,0 ini menjadi gempa bumi paling kuat yang terjadi selama 12 tahun terakhir. Gempa tersebut merobohkan rumah, merusak jalan, dan memadamkan listrik di sejumlah area.
Gempa bumi dengan magnitudo 8,0 ini menjadi gempa bumi paling kuat yang terjadi selama 12 tahun terakhir. Gempa tersebut merobohkan rumah, merusak jalan, dan memadamkan listrik di sejumlah area.
Peru berada di jalur Cincin Api, yaitu sekitar garis patahan yang mengelilingi Cekungan Pasifik. Wilayah tersebut adalah tempat di mana sebagian besar aktivitas seismik dunia terjadi. Peru menjadi rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Negara-negara di Amerika Selatan mencatat setidaknya 200 gempa bumi dapat terjadi dalam setahun. Kebanyakan gempa tidak dirasakan oleh masyarakat. (AFP/AP)