Layanan Bus di TIP
Sejumlah tempat istirahat dan pelayanan atau TIP di Tol Trans-Jawa disediakan untuk menurunkan penumpang bus. Bus penunjang disiapkan.
JAKARTA, KOMPAS— Sejumlah tempat istirahat dan pelayanan atau rest area disediakan untuk menurunkan penumpang bus, yaitu di Kilometer 429 A Ungaran, Km 398 B Semarang, Km 519 A Solo, dan Km 519 B Solo.
Layanan itu tersedia untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dengan trayek Jakarta-Surabaya.
Kementerian Perhubungan meluncurkan trayek bus AKAP Jakarta-Surabaya yang akan melintasi Tol Trans-Jawa tersebut di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (27/5/2019).
Trayek itu berangkat dari Jakarta ke Surabaya dan sebaliknya lewat Tol Trans-Jawa. Penumpang bisa turun di tempat istirahat dan pelayanan (TIP) yang telah ditentukan itu.
Terdapat delapan perusahaan otobus yang telah terdaftar, yaitu PT Rosalia Indah, PT Harapan Jaya, PT Sinar Jaya, PT Lorena, PT Kramat Djati, PT Gunung Harta, PT Pahala Kencana, dan Perum Damri.
Jumlah armada yang disediakan untuk trayek ini sebanyak 18 bus kelas eksekutif.
”Pada trayek ini nantinya akan ada 18 bus yang akan berangkat dari Jakarta dengan tujuan akhir Surabaya. Sebanyak 18 bus lainnya beroperasi di rute sebaliknya,” kata Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan Ahmad Yani.
Bus penunjang
Ahmad mengatakan, operator bus harus menyiapkan bus penunjang dari TIP untuk mengantar penumpang keluar tol hingga terminal terdekat.
Menurut Ahmad, trayek itu bisa menjadi pilihan moda baru bagi masyarakat di tengah penyesuaian tarif angkutan udara saat ini. ”Perkiraannya jarak tempuh Jakarta-Surabaya sekitar 12 jam dengan menggunakan armada ini,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pengusaha Muda Otobus Indonesia Kurnia Lesani Adnan mengatakan, tiap-tiap operator bus menyiapkan satu buah bus ulang-alik (shuttle) untuk mengantar penumpang keluar tol.
Nantinya, penumpang tersebut akan diantar menuju terminal bus terdekat di daerah Semarang dan Solo.
”Sudah ada semacam pos resmi pemberhentian di empat rest area tersebut. Setiap operator hanya menyediakan satu buah shuttle bus karena dirasa cukup. Penumpang yang turun tidak akan sebanyak yang menuju Surabaya,” ujarnya.
Biaya
Kurnia mengatakan, tidak ada kenaikan tarif bagi rute bus yang melintasi Tol Trans-Jawa. Sebab, operator bus sudah mempertimbangkan efisiensi biaya operasionalisasi armada yang melintas di tol.
”Karena lewat tol, armada kami bisa tiba lebih cepat dan bisa lebih banyak mengangkut penumpang,” katanya.
Selain itu, biaya perawatan bus pun bisa ditekan dibandingkan dengan bus yang melintas di jalur non-tol. Pada hari biasa, rata-rata tarif bus Jakarta-Surabaya via Trans-Jawa di angka Rp 350.000 dengan armada bus eksekutif.
Untuk Lebaran nanti, tarifnya naik berkisar 20-30 persen mengikuti tuslah harga Lebaran.
Saat ini, rute Jakarta-Surabaya menjadi favorit penumpang. ”Rute laris lainnya ialah Tulungagung, Ngawi, Kediri, dan Ponorogo,” katanya.
Pada masa mudik ini, jumlah bus yang akan beroperasi sekitar 20.000 unit.
Yanto (43), salah seorang penumpang, menyambut baik adanya trayek bus Jakarta-Surabaya via Tol Trans-Jawa. Menurut dia, trayek ini bisa menjadi pilihan di tengah tidak menentunya harga tiket pesawat.
”Tujuan mudik saya menuju Surabaya sekarang bisa ditempuh dalam waktu 12 jam. Kalau lewat non-tol, waktunya bisa sampai sehari semalam di jalan,” ucapnya.
Wita (33), penumpang lain, merasa senang karena tidak ada kenaikan tarif. ”Tarifnya masih normal. Menurut rencana, nanti ketika arus balik, saya ingin menggunakan bus Trans-Jawa lagi,” katanya.
Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah penumpang bus pada masa mudik tahun ini diperkirakan mencapai 4,68 juta orang.
Jumlah itu naik 3,88 persen dibandingkan dengan masa mudik tahun lalu sebanyak 4,51 juta orang. Penumpang bus diperkirakan sekitar 20 persen dari seluruh pemudik yang menggunakan angkutan umum sekitar 22,83 juta orang. (DVD)