JAKARTA, KOMPAS — Likuiditas perbankan masih ketat jelang hari raya Lebaran dengan rasio pinjaman terhadap simpanan atau LDR mencapai 93 persen. Namun, likuiditas bank masih terjaga dan dapat memenuhi transaksi pada hari raya juga dan tahun ajaran baru sekolah.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diperoleh Kompas, Selasa (28/5/2019), diketahui, LDR pada April 2019 turun menjadi 93 persen. Kondisi ini membuat likuiditas perbankan masih ketat karena melampaui batas aman LDR, yakni 92 persen.
Indikasi lainnya, pada Januari-April 2019, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) baru mencapai sekitar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan DPK belum mampu mengimbangi permintaan kredit yang tumbuh dua digit, 11 persen secara tahunan.
Kendati demikian, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap mengatakan, likuiditas bank masih terjaga hingga kini. Bank masih mampu memenuhi transaksi pada jelang Lebaran dan tahun ajaran baru sekolah.
”Masih aman. Salah satu faktornya karena yang mudik tidak sebanyak tahun lalu. Karena masyarakat memikirkan mahalnya harga tiket. Jadi THR (tunjangan hari raya) bisa lebih awet,” ucap Abdul, Selasa (28/5/2019).
Hal terpenting, Bank Indonesia telah menjamin ketersediaan likuiditas jelang hari raya. BI menyiapkan likuiditas sekitar Rp 300 triliun dari kebutuhan real Rp 217 triliun. Jumlah itu naik dibandingkan pada 2018 yang hanya Rp 188,2 triliun.
”BI menetapkannya berdasarkan data dari setiap kantor perwakilan Bank Indonesia di daerah. Selain itu, sebagian dana tersebut juga tidak langsung dihasilkan karena setelah Lebaran akan masuk tahun ajaran baru,” kata Abdul.
PT Bank CIMB Niaga Tbk optimistis mampu menjaga likuiditas pada triwulan II-2019. Meskipun LDR mereka mencapai 94 persen, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan menegaskan, hal itu bukan masalah. ”LDR kami 94 persen. Itu sudah bagus. Biasanya 96 hingga 97 persen, dan tidak ada masalah,” ucapnya.
Tigor berharap pertumbuhan DPK CIMB Niaga dapat lebih tinggi pada triwulan II-2019. ”Pada kuartal kedua mudah-mudahan sudah lebih membaik dari DPK-nya. Dari segi kredit masih cukup baik, dari segi growth baik,” tambahnya.
Presiden Direktur dan CEO PT Bank Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria mengatakan, likuiditas Maybank cukup baik sepanjang Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Tidak terlihat peningkatan penarikan uang secara signifikan.
”Normal saja tidak ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Trennya sejauh ini masih sama saja,” kata Taswin.
Maybank mencatatkan LDR yang cukup baik, 90 persen. Hingga April 2019 pertumbuhan kredit berasal dari segmen korporasi dan komersil yang masing-masing tumbuh 30 persen dan persen.
Juru Bicara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sekar Putih Djarot memastikan likuditas menjelang dan selama hari raya terus terjaga. OJK mencatat rasio alat likuid terhadap non-core deposit atau AL per NCD hingga April 2019 berada di 96,51 persen, jauh di atas ambang batas 50 persen.