CIREBON, KOMPAS — Memasuki arus mudik Lebaran 2019, lonjakan penumpang kereta api di sejumlah stasiun terus terjadi. Peningkatan tersebut diprediksi bakal berlangsung hingga puncaknya pada 30-31 Juni.
Berdasarkan data PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon, Selasa (28/5/2019) pukul 15.00, jumlah penumpang yang turun di sejumlah stasiun Daop III Cirebon mencapai 6.430 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan kedatangan penumpang di Daop III Cirebon pada Senin, 27 Mei, yakni 5.971 orang.
Umumnya, penumpang datang dari Jakarta. Adapun wilayah Daop III Cirebon terbentang dari Stasiun Cikampek, Cirebon, hingga Prupuk, Tegal.
Secara kumulatif, sejak posko angkutan mudik kereta api dimulai, Minggu, 26 Mei, jumlah penumpang yang turun di Daop III Cirebon mencapai 19.138. Angka ini meningkat 110 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 17.334 penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daop III Cirebon Kurwadoyo mengatakan, lonjakan penumpang akan terus terjadi seiring dengan pemesanan tiket yang berlanjut. Hingga akhir pekan lalu, sekitar 76,5 persen tempat duduk kereta api telah terjual untuk arus mudik Lebaran melalui Daop III Cirebon.
Sementara untuk arus balik telah terjual sekitar 70,5 persen. ”Jadi, total untuk arus mudik dan balik Lebaran telah terjual 74,3 persen dari sekitar 1,7 juta tempat duduk,” ujarnya.
Sebelumnya, saat mengunjungi Stasiun Cirebon, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, lonjakan penumpang berlangsung sejak Minggu. ”Stasiun Gambir saat itu dipadati berkisar 13.000 penumpang, padahal biasanya hanya 7.000 penumpang. Di Stasiun Pasar Senen bahkan mencapai 21.000 penumpang. Biasanya 12.000-13.000 penumpang,” ungkapnya.
Pihaknya memprediksi, puncak arus mudik untuk moda kereta api terjadi lima hari sebelum Lebaran atau 30-31 Mei. Indikasinya, tiket dari Jakarta menuju arah timur untuk H-5 sampai H-1 Lebaran telah ludes dipesan.
Jumlah pemudik kereta api tahun ini meningkat sekitar 3,4 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2018, jumlahnya berkisar 6,2 juta orang dan pada tahun ini menjadi 6,4 juta orang.
”Kami juga menambah 50 perjalanan kereta untuk arus mudik. Keberadaan Jalan Tol Trans-Jawa tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk memanfaatkan kereta api,” ujarnya.
Pihaknya bahkan meluncurkan gerbong Luxury yang dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti televisi dan musik. Penumpang juga dapat berbaring. Ketersediaan kursi dalam satu gerbong hanya 26 kursi. Ini jauh lebih sedikit dibandingkan KA eksekutif dengan 50 kursi, KA bisnis 80 kursi, dan KA ekonomi 100 kursi.
PT KAI mengoperasikan empat KA Luxury. Sebanyak dua kereta dengan Jakarta-Solo, Jakarta-Malang, dan Jakarta-Yogyakarta.
”Ini sudah habis terjual hingga 1 Juni dengan harga promo per kursi Rp 750.000. Setelah Lebaran, kereta ini tetap beroperasi. Bahkan, kalau diminati masyarakat, kami akan pesan lagi ke PT Inka,” ujarnya.
Menurut Edi, meskipun intensitas dan jumlah kereta api yang beroperasi meningkat pada arus mudik, pihaknya berkomitmen tidak ada keterlambatan kereta. ”Kami mengerahkan seluruh sumber daya untuk memastikan jalur kereta api aman,” lanjutnya.