Mandiri Investasi Gandeng Bank CTBC Perluas Pasar Reksa Dana
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Mandiri Manajemen Investasi menggandeng PT Bank CTBC Indonesia untuk memasarkan tiga produk reksa dana. Profil dari nasabah salah satu bank BUKU II itu dinilai cocok dengan target pasar dari ketiga produk reksa dana unggulan Mandiri Manajemen Investasi.
Ketiga produk reksa dana tersebut adalah reksa dana Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU), Mandiri Investa Dana Utama (MIDU), dan Equity ASEAN 5 Plus (ASEAN5).
Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattissahusiwa berharap dari kemitraan ini bisa mempermudah dan memperluas akses masyarakat untuk dapat berinvestasi di reksa dana melalui bank.
”Kolaborasi ini juga menjadi salah satu strategi Mandiri Manajemen Investasi dalam pengembangan bisnis dan memperluas basis nasabah,” ujarnya dalam penandatanganan kerja sama dengan CTBC Indonesia, Selasa (28/5/2019).
Alvin mengatakan, ketiga produk reksa dana Mandiri Manajemen Investasi yang pemasarannya dibantu CTBC Indonesia memiliki keunggulannya masing-masing.
Reksa dana MIPU tersusun dari portofolio berisi instrumen pasar uang. Reksa dana dengan likuiditas tinggi ini ditujukan bagi investor yang memiliki kebutuhan investasi jangka pendek, kurang dari satu tahun.
Sementara reksa dana MIDU terdiri dari portofolio obligasi pemerintah dan korporasi. Menurut Alvin, reksa dana jenis ini cocok untuk investor jangka menengah yang biasa berinvestasi pada instrumen deposito. Reksa dana ini punya fitur pembagian dividen setiap bulan yang lebih tinggi dari bunga deposito.
Adapun reksa dana ASEAN5 dinilai cocok untuk investasi jangka panjang karena susunan portofolionya terdiri atas aset saham, mulai dari emiten yang tercatat di pasar modal Indonesia hingga emiten yang tercatat di bursa regional Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
”Kolaborasi dengan institusi perbankan akan mempermudah dan memperluas akses masyarakat untuk dapat berinvestasi pada instrumen-instrumen reksa dana ini,” ujar Alvin.
Meski mengaku masih mengalkulasi target kelolaan dana dari kerja sama dengan CTBC Indonesia, Alvin optimistis total seluruh dana kelolaan Mandiri Manajemen Investasi hingga akhir 2019 akan sesuai target, yakni Rp 60 triliun. Hingga triwulan I-2019 dana kelolaan perusahaan telah mencapai Rp 55 triliun.
Sementara itu, Presiden Direktur CTBC Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, kerja sama ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan perolehan pendapatan nonbunga atau fee based income pada 2019.
”Saat ini, total porsi pendapatan nonbunga tidak lebih dari 10 persen. Tapi kami menargetkan dalam satu tahun ke depan perolehan pendapatan nonbunga bisa meningkat menjadi 50 persen dari total pendapatan,” ujar Iwan.
Kerja sama ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan perolehan pendapatan nonbunga pada 2019. Kami menargetkan dalam satu tahun ke depan perolehan pendapatan nonbunga bisa meningkat menjadi 50 persen dari total pendapatan.
Sebelumnya, CTBC Indonesia sudah bekerja sama dengan tiga perusahaan manajer investasi lain sebagai agen penjual reksa dana.
Saat ini modal inti CTBC Indonesia sekitar Rp 4 triliun dan menjadikan bank ini masuk dalam Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II. Sebanyak 99 persen saham CTBC Indonesia dimiliki CTBC Bank Co., Ltd yang berbasis di Taiwan. Adapun 1 persen sisanya dimiliki PT Bank Danamon Indonesia Tbk.