Pengalaman Luar Biasa untuk Hanfmann
Modal kepercayaan diri saja tak cukup bagi petenis kualfikasi Yannick Hanfmann jika harus menghadapi Rafael Nadal di Perancis Terbuka.
PARIS, SENIN – Perasaan petenis Jerman, Yannick Hanfmann campur aduk ketika melihat hasil undian pertandingan Perancis Terbuka 2019. Setelah lolos dari kualifikasi, petenis peringkat ke-180 ATP itu di babak pertama langsung berhadapan dengan sang ”Raja Lapangan Tanah Liat” Rafael Nadal.
Bermain untuk pertama kali di Lapangan Philippe Chatrier, lapangan utama di kompleks tenis Roland Garros, Paris, Senin (27/5/2019), Hanfmann harus mengakui keunggulan Nadal, 2-6, 1-6, 3-6. Kemenangan Nadal membuka peluang bagi petenis Spanyol tersebut untuk merebut gelar ke-12 di Paris.
Hanfmann mengatakan, dirinya tidak terlalu senang dengan hasil undian secara keseluruhan. ”Di sisi lain, ini menjadi pengalaman luar biasa,” ujarnya sebelum berlaga.
Hanfmann adalah petenis yang terlahir dengan gangguan pendengaran. Dia menjadi petenis profesional empat tahun lalu setelah tampil mewakili University of Southern California, Amerika Serikat, dan memenangi dua gelar nasional.
Sepanjang tahun ini, Hanfmann menerima penghasilan dari karir tenis profesional sebesar 3.600 dollar AS (Rp 51.000.000). Bandingkan dengan Nadal yang sudah menghasilkan pendapatan 37 juta dollar AS (Rp 53,2 miliar) dalam periode waktu yang sama.
Setelah melalui tiga laga ketat di babak kualifikasi, Hanfmann melaju ke babak utama Perancis Terbuka untuk pertama kali. Dengan gangguan pendengaran sejak kecil, Hanfmann mengaku akan menguntungkan dirinya karena dia tak akan bisa mendengar terikan penonton yang mendukung Nadal, sebagai petenis favorit mereka.
”Lapangan yang penuh penonton tidak akan mempengaruhi saya. Sebenarnya, saya mempunyai alat bantu dengar, tetapi alat itu tidak bekerja dengan baik. Bahkan kadang-kadang malah menjadi masalah,” ujarnya kepada harian Jerman, Bild, dalam sebuah wawancara.
Adapun Nadal adalah pemegang 17 gelar Grand Slam. Dia sudah menjalani 88 laga di Roland Garros dan hanya pernah mengalami dua kali kekalahan. Tetapi, statistik itu tidak membuat Hanfmann gentar. Justru, petenis berusia 27 tahun itu merasa percaya diri.
”Saya sudah bermain baik sejauh ini. Saya memenangi semua pertandingan di babak kualifikasi. Jadi, kalau pukulan servis dan pengembalian saya bagus, saya bisa membuat kerusakan di sini,” katanya, dikutip dari Express.co.uk.
Tak cukup
Namun, kepercayaan diri Hanfmann belum cukup untuk mengantarnya memenangi laga. Hanfmann punya modal servis yang keras, tetapi justru Nadal yang unggul dengan keberhasilan 78 persen mengonversi servis pertama menjadi angka. Adapun keberhasilan servis pertama Hanfmann hanya 55 persen.
Persentase keberhasilan servis kedua Nadal juga lebih tinggi, mencapai 80 persen, dibandingkan lawannya yang hanay 45 persen. Hanfmann juga tidak berhasil mematahkan servis Nadal. Sebaliknya, Nadal mengumpulkan enam game dari break point. Kedua pemain ini berbagi dua kesalahan ganda.
Nadal mengalami tiga kekalahan beruntun pada babak semifinal di tiga turnamen tanah liat yang menjadi pemanasan menuju Perancis Terbuka. Di Monte Carlo dia dikalahkan Fabio Fognini, lalu menyerah pada Dominic Thiem di Barcelona, dan dari Stefano Tsitsipas di Madrid. Namun, Nadal bangkit dengan menjadi juara di Roma, tepat sebelum Perancis Terbuka. Kemenangan itu, menurut Nadal, membangkitkan rasa percaya dirinya.
Bermain sebagai unggulan kedua dan menjadi favorit penonton, menurut Nadal, tidak berarti apa pun baginya.
”Saya tidak peduli jika saya adalah pemain unggulan. Saya hanya peduli mengengai bagaimana bermain bagus,” ujarnya.
”Saya menghargai jika media menilai saya sebagai pemain unggulan, tetapi Dominic Thiem, Novak Djokovic, Roger Federer, Stefanos Tsitsipas, juga bermain bagus,” katanya. Nadal juga menambahkan bahwa hal yang membuatnya risau adalah tidak bisa bermain kompetitif di Perancis Terbuka 2019.
Kemenangan Nadal diikuti petenis unggulan teratas, Novak Djokovic. Petenis Serbia itu menang cukup mudah atas Hubert Hurkacz (Polandia), 6-4. 6-2, 6-2.
Tersingkir
Di bagian putri, mantan petenis nomor satu dunia Caroline Wozniacki menyerah dari petenis peringkat ke-68 WTA asal Rusia, Veronika Kudermetova, 6-0, 3-6, 3-6.
Petenis unggulan ke-13 asal Denmark itu mengundurkan diri dari dua pertandingan sebelum Roland Garros karena cedera. Kini, dia harus menerima kekalahan pada babak pertama.
”Saya kehabisan tenaga dan akhirnya membuat beberapa kesalahan sendiri yang biasanya tidak saya lakukan. Hal itu membuat saya frustrasi,” ujar petenis Denmark itu.
Adapun unggulan keenam dan dua kali juara Wimbledon, Petra Kvitova, terpaksa mengundurkan diri sebelum menjalani pertandingan babak pertama melawan Sorana Cirstea karena cedera lengan kiri. Namun, Kvitova menegaskan dirinya akan berjuang untuk pulih agar dapat berlaga di Wimbledon, yang dimulai pada 1 Juli. (AFP/REUTERS)