JAKARTA, KOMPAS - Lobi untuk mempertemukan calon presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto setelah pengumuman hasil Pemilihan Umum 2019 terus dilakukan. Keputusan kini ada di tangan Prabowo untuk mewujudkan pertemuan yang diharapkan bisa menjalin kembali tali silaturahmi seusai kontestasi pemilu yang sengit.
Upaya rekonsiliasi mulai didorong tak lama setelah pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April, tetapi belum terealisasi.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Johnny G Plate, di Jakarta, Senin (27/5/2019), mengatakan, keputusan kini di tangan Prabowo untuk menentukan waktu pertemuan, termasuk jika memungkinkan saat momentum Idul Fitri. Jokowi siap meluangkan waktu bersilaturahmi dengan Prabowo. Namun, pihaknya berharap Prabowo bersedia menyambangi Jokowi, bukan sebaliknya.
Kondisi saat ini disebutnya berbeda dengan situasi seusai Pemilu 2014. Saat itu, 17 Oktober 2014, Jokowi sebagai pemenang pilpres menyambangi Prabowo. Kali ini, kata Johnny, Jokowi terikat kesibukan sebagai kepala negara sehingga kemungkinan tidak bisa menghampiri Prabowo.
”Kami yakin Pak Prabowo itu bijak. Sekarang ini terlalu banyak sinyal dari elite-elite di sekelilingnya yang tidak sejalan dengan apa yang Pak Prabowo inginkan. Ucapan elite kami anggap sinyal-sinyal saja, tetapi langkah taktis tetap di tangan Pak Prabowo,” katanya.
Pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Prabowo. Terkait pertemuan itu, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, lobi politik masih terus dilakukan. ”Kan sudah ada komunikasi Pak JK. Sekarang jalan terus, enggak mandek,” ujarnya.
Pandangan beragam
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, mengatakan, keputusan final menjalin rekonsiliasi dengan pihak Jokowi ada di tangan Prabowo. Namun, Fadli mengaku tak mengetahui rencana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dalam waktu dekat. Meski demikian, Fadli mengakui, pandangan anggota BPN Prabowo-Sandi tidak seragam mengenai rencana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam pesan Ramadhan dari Singapura, ”Kontemplasi Ramadhan SBY”, menyampaikan akan sangat baik jika pada saatnya nanti Prabowo bisa bertemu dengan Jokowi. Keduanya, kata Yudhoyono, sama-sama punya konstituen besar dan sama- sama punya cita-cita baik untuk Indonesia.
”Dalam pertemuan itu tidak harus terjadi kesepakatan apa pun jika Pak Prabowo masih melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Saya yakin, Pak Jokowi juga akan menghormati jalan konstitusional yang ditempuh Pak Prabowo,” katanya.
Sementara itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Mohamad Sohibul Iman mengatakan, mencari momentum tepat untuk merealisasikan pertemuan Prabowo-Jokowi tak mudah. Menurut dia, pertemuan kedua tokoh itu dibutuhkan. Namun, jika pertemuan belum bisa dilaksanakan karena pertimbangan tertentu, kedua pihak dan elite di sekitarnya perlu sama-sama menahan diri dari mengeluarkan sikap dan pernyataan yang memperkeruh suasana.