JAKARTA, KOMPAS — Persatuan Golf Indonesia berencana menggelar turnamen golf Pra-PON 2020 pada 30-31 Juli 2019 di Padi Valley Golf Club, Gowa, Sulawesi Selatan. Semua pegolf, termasuk atlet pelatnas, yang ingin mengikuti PON Papua 2020 wajib mengikuti seleksi tersebut.
”Terdapat 65 tiket ke PON 2020 yang akan diperebutkan 196 atlet dari 28 provinsi. Untuk Papua, terdapat 7 tiket khusus bagi atlet tuan rumah. Berbeda dengan empat tahun lalu, pada tahun ini semua atlet yang akan mengikuti PON harus menjalani seleksi, termasuk atlet pelatnas,” tutur Anthony Chandra, Sekretaris Jenderal Persatuan Golf Indonesia (PGI), Selasa (28/5/2019) di Jakarta.
Menurut Anthony, kehadiran atlet nasional dapat meningkatkan gairah atlet daerah untuk tampil lebih baik dan memberikan persaingan yang sehat. Ajang itu juga menjadi sarana untuk memantau atlet daerah yang berbakat dan mampu bersaing melawan atlet pelatnas.
”Jika ada atlet daerah yang lebih bagus dari atlet pelatnas, mereka dapat direkrut untuk menjadi cadangan atau atlet pelatnas lapis kedua,” kata Anthony.
Jika ada atlet daerah yang lebih bagus dari atlet pelatnas, mereka dapat direkrut untuk menjadi cadangan atau atlet pelatnas lapis kedua.
Ketua Bidang Pembinaan PGI Ari Hidrijantoro mengatakan, melalui ajang Pra-PON, PGI mendorong pengurus daerah PGI agar terus mencetak atlet-atlet muda berbakat yang dapat direkrut untuk mengikuti Program Pengembangan Nasional atau National Development Program (NDP) yang sudah dibuat PGI. Saat ini, Indonesia baru memiliki 45 atlet yang tergabung dalam NDP. Dalam 4 tahun, PGI menargetkan ada 15 atlet yang bergabung ke NDP.
Cabang golf pada PON Papua 2020 akan digelar di Klub Golf Rimba Papua, di Mimika. Anthony yang menjadi delegasi teknis cabang golf pada PON Papua mengatakan, suhu udara di Mimika sangat bersahabat bagi atlet golf karena tidak terlalu panas.
Namun, curah hujan yang sangat tinggi membuat lapangan golf di lokasi itu harus dibenahi fasilitas drainasenya. Aliran air harus dipercepat agar tidak menggenang jika turun hujan.
Sementara itu, Kentaro Nanayama (16), pegolf yunior Indonesia yang baru saja menjuarai turnamen golf yunior internasional di Jakarta, menyebutkan siap bersaing melawan pegolf amatir yang berusia lebih tua dibandingkan dirinya. Kentaro siap menerima penugasan dari PGI DKI Jakarta untuk bersaing di ajang Pra-PON 2020.
”Sepanjang Juni sampai Juli, saya akan mengikuti beberapa turnamen golf yunior di Amerika Serikat. Jika PGI DKI Jakarta menugaskan saya ikut Pra-PON, saya akan pulang lebih awal untuk mengikuti ajang itu. Berlomba di PON juga merupakan kebanggaan tersendiri,” ucap Kentaro.