Sebagian sisi jalan yang sempat ditutup untuk pembangunan jalan lintas bawah (underpass) di simpang empat Kentungan, Jalan Ring Road Utara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibuka kembali. Pembukaan itu guna meminimalkan potensi kepadatan di kawasan tersebut selama masa Lebaran 2019.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sebagian sisi jalan yang sempat ditutup untuk pembangunan jalan lintas bawah (underpass) di simpang empat Kentungan, Jalan Ring Road Utara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibuka kembali. Pembukaan itu guna meminimalkan potensi kepadatan di kawasan tersebut selama masa Lebaran 2019.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Faisal Pratama di persimpangan Kentungan, Jalan Ring Road Utara, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (29/5/2019).
”Kami berusaha mengantisipasi kepadatan arus pada Jumat, Sabtu, dan Minggu (31 Mei-2 Juni) karena kami mendapat informasi, kendaraan-kendaraan mudik sudah mulai berangkat dari kota masing-masing. Pembukaan ini untuk memanfaatkan lebar jalan yang ada sehingga bisa dimaksimalkan,” kata Faisal.
Sisi yang dibuka itu merupakan zona 1 dari pembangunan jalan lintas bawah Kentungan. Zona tersebut terdapat pada bagian barat simpang empat Kentungan. Jalan yang dibuka itu lebarnya mencapai 18 meter untuk dua jalur dengan panjang sekitar 88 meter.
Faisal menuturkan, uji coba berjalan cukup lancar. Kondisi itu memungkinkan jalan untuk dibuka sehingga bisa dimanfaatkan untuk memperlancar aliran kendaraan selama masa Lebaran 2019. Pembukaan itu bakal berlangsung mulai dari Rabu atau tujuh hari sebelum Lebaran hingga tujuh hari setelah hari raya.
”Arus dari sisi barat dan timur berjalan maksimal. Mungkin kami menyampaikan agar lampu penerangan dilengkapi, khususnya pada malam hari, serta agar rambu-rambu ditambah,” kata Faisal.
Kepala Subdirektorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah DIY Ajun Komisaris Besar Tri Iriani mengatakan, rambu-rambu yang harus dipasang itu berupa penunjuk arah. Hal itu dapat membantu masyarakat menyiapkan diri sebelum memutuskan untuk berbelok ke arah tujuannya dengan lebih hati-hati sehingga bisa menjamin keselamatan berkendara.
”Kalau rambu sudah terpasang, masyarakat tidak terkecoh. Mereka bisa siap-siap sebelum mengambil jalan yang mana. Selain itu, lalu lintas juga tampak lebih lancar setelah adanya pembukaan ini karena titik penyempitan semakin minimum,” kata Tri.
Selain itu, Faisal mengimbau agar kendaraan-kendaraan berukuran besar tidak melewati lokasi pembangunan jalan lintas bawah tersebut. Hal ini untuk menjamin kelancaran lalu lintas di sana. Sebab, masih ada sebagian jalan yang mengalami penyempitan akibat pembangunan itu.
”Sementara ini, yang masih kami rekomendasikan baru kendaraan pribadi dan minibus. Kendaraan besar akan kami belokkan di persimpangan sebelumnya. Jika dipaksakan bisa menyebabkan kepadatan,” kata Faisal.
Pejabat pembuat komitmen underpass Kentungan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DIY, Sidik Hidayat, mengungkapkan, secara keseluruhan progres pembangunan jalan lintas bawah itu telah mencapai 35 persen. Persentase tersebut telah melampaui target yang ditetapkan.
Sidik menambahkan, jalan yang akan dilalui itu nanti menurut perhitungan struktur sudah cukup kuat dilewati kendaraan standar. Berdasarkan perhitungan, jalan tersebut bisa menahan beban 8-10 ton.
Saat ini, pengerjaan yang tengah dilakukan adalah penggalian sambil menyiapkan dinding pada bagian bawah dari jalan lintas bawah itu. Pengerjaan yang menggunakan alat berat dihentikan sementara waktu selama jalan tersebut dibuka. Alat berat diperkirakan akan kembali beroperasi 10 hari setelah Lebaran.