Membaik, Sebagian Korban Keracunan Makanan Dipulangkan
Sebanyak 69 orang masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit akibat keracunan makanan di Wonogiri, Jawa Tengah. Kepolisian Resor Wonogiri menyelidiki kejadian ini.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
WONOGIRI, KOMPAS — Sebanyak 69 orang masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit akibat keracunan makanan di Wonogiri, Jawa Tengah. Kepolisian Resor Wonogiri menyelidiki kejadian ini.
Kepala Dinas Kesehatan Wonogiri Adhi Dharma mengatakan, 93 orang mengalami keracunan makanan sehingga harus menjalani rawat inap di sejumlah fasilitas kesehatan, puskesmas, klinik, dan rumah sakit di Wonogiri serta Solo, Jawa Tengah. Seorang warga yang mengalami keracunan, Purwanto (48), meninggal karena terlambat dibawa berobat, Selasa (28/5/2019). ”Dari 93 pasien, total ada 24 yang sudah dipulangkan karena kondisinya telah membaik,” ujar Adhi di Wonogiri, Rabu (29/5/2019).
Adhi menuturkan, keracunan massal itu bermula dari acara hajatan memperingati 40 hari meninggalnya salah satu warga di Dusun Duwet Kidul, Desa Baturetno, Kecamatan Baturetno, Minggu (26/5/2019) sore. Karena Ramadhan, pihak keluarga menyediakan 110 nasi kotak berisi nasi dan ayam goreng kremes lengkap dengan lalapan dan sambal serta makanan ringan untuk dibawa pulang tetangga atau tamu.
Dari 93 pasien, total ada 24 yang sudah dipulangkan karena kondisinya telah membaik.
Menurut Adhi, nasi dimasak sendiri oleh pihak keluarga yang menggelar hajatan, sedangkan ayam goreng kremes berikut sambal dan lalapannya dipesan dari sebuah warung makan di Baturetno. ”Nasi kotak itu ada yang dimakan warga untuk buka puasa dan ada yang untuk sahur,” ujarnya.
Ia mengatakan, warga mengalami gejala keracunan, seperti muntah-muntah, mual, pusing, dan diare, Senin (27/5/2019). Sejumlah warga berobat ke Puskesmas Baturetno dan harus menjalani rawat inap di puskesmas itu. ”Sampai tadi malam ada 39 pasien rawat inap di Puskesmas Baturetno. Hari ini, pihak puskesmas sudah memulangkan 22 pasien karena kondisinya membaik, tinggal rawat jalan,” katanya.
Adhi menyebutkan, total 93 pasien menjalani rawat inap, antara lain di Puskesmas Baturetno; RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri; RS dr Oen, Solo; RS PKU Muhammadiyah, Baturetno; dan RS Maguan Husada, Wonogiri.
Ia menambahkan, yang keracunan bukan hanya warga yang menyantap makanan dari acara hajatan itu, tetapi juga dua konsumen yang membeli makanan di warung makan penyedia ayam kremes untuk acara hajatan itu. ”Kami sudah mengumpulkan semua sampel makanan yang tersisa,” ujarnya.
Sampel yang dikumpulkan antara lain sambal, daging ayam, tepung untuk olahan ayam kremes, kardus makanan, hingga air untuk mengolah makanan. Semua sampel telah dikirimkan ke laboratorium kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah di Semarang untuk diteliti guna mengetahui bagian makanan apa yang mengakibatkan keracunan.
Adhi mengatakan, dugaan awal, keracunan warga bersumber dari sambal. Pasalnya, berdasarkan wawancara pasien dan keluarga pasien, warga yang mengonsumsi nasi dan ayam goreng kremes tanpa sambal tidak mengalami keracunan. Warga yang hanya mengonsumsi makanan ringan juga tidak mengalami keracunan. Namun, warga yang mengonsumsi sambal mengalami keracunan. Sambal tersebut dibuat dengan cara digoreng dan diblender.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Wonogiri Ajun Komisaris Purbo Adjar Waskito mengatakan, polisi masih menyelidiki kasus keracunan makanan ini. Pihaknya sejauh ini belum menetapkan tersangka. ”Masih sebatas pemeriksaan saksi-saksi. Pemilik warung kami jadikan saksi dulu,” katanya.
Menurut Purbo, belum diketahui jenis makanan apa yang diindikasikan menjadi penyebab keracunan karena saat ini sampel makanan masih diuji di laboratorium.