Tim Investigasi Insiden Fayit Ungkap Hasil Pemeriksaan Sementara
Tim investigasi gabungan Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, dan Komnas HAM mengungkap hasil sementara terkait penyelidikan insiden penembakan empat warga hingga tewas di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (27/5/2019).
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim gabungan investigasi TNI, Polri, dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengungkapkan hasil sementara penyelidikan konflik di Distrik Fayit, Kabupaten Asmat, Papua, yang menewaskan empat warga. Sebanyak delapan warga diperiksa tim tersebut pada Selasa (28/5/2019).
Hal ini disampaikan Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi saat dihubungi dari Jayapura pada Rabu. Disebutkan, dari hasil investigasi sementara, terungkap bahwa massa yang berjumlah sekitar 350 orang hanya menyerang rumah salah satu calon anggota legislatif untuk DPRD Kabupaten Asmat saat itu.
Sementara rencana aksi perusakan Kantor Distrik Fayit beserta sejumlah bangunan publik lainnya berhasil digagalkan tiga anggota Koramil Fayit dan satu anggota kepolisian setempat.
Dari hasil pemeriksaan dua pemilik kios dan enam warga perwakilan massa, Fajar yang dalam kondisi terdesak akhirnya melepaskan tembakan ke arah massa sehingga menewaskan empat orang dan satu orang terluka.
Tiba-tiba salah satu dari dari tiga anggota Koramil Fayit, yakni Sersan Kepala Fajar, melepaskan tembakan peringatan agar massa menghentikan aksi perusakan. Namun, massa semakin beringas dan mengepung Fajar di sudut salah satu kios dengan jarak hanya 1 meter.
”Dari hasil pemeriksaan dua pemilik kios dan enam warga perwakilan massa, Fajar yang dalam kondisi terdesak akhirnya melepaskan tembakan ke arah massa sehingga menewaskan empat orang dan satu orang terluka,” kata Aidi.
Ia menuturkan, tim investigasi gabungan telah mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi insiden penembakan, antara lain enam selongsong peluru jenis senjata SS1, satu tombak kayu, satu tombak besi, dan sebuah kapak.
”Saat ini Fajar dan dua anggota Koramil Fayit telah dibawa ke Merauke. Keluarga mereka juga turut dievakuasi ke sana,” ujar Aidi.
Ia menambahkan, jenazah empat warga yang tertembak di Distrik Fayit sudah dikuburkan di kampung halamannya masing-masing pada Selasa.
Identitas keempat warga yang meninggal itu adalah Saverius Sai (40) dari Kampung Bawus, Frederikus Inapi (35) dari Kampung Bagair, serta Nikolaus Tupa (38) dan Matius Amunep (16) dari Kampung Akantapak.
Sementara warga yang terluka karena terkena tembakan di tangan kiri dan kanan bernama John Tatai (25) masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Agats di pusat ibu kota Asmat.
”Saya bersama tim investigasi gabungan berangkat ke Merauke pada Rabu ini. Kami akan melanjutkan pemeriksaan Fajar dan dua rekannya. TNI akan memproses hukum pihak yang terlibat dalam aksi penembakan sesuai peraturan yang berlaku,” tambahnya.
Telah memaafkan
Bupati Asmat Elisa Kambu mengatakan, pihaknya telah memfasilitasi adanya rekonsiliasi antara pihak keluarga korban dan TNI pada Rabu.
”Pihak keluarga dari empat warga ini telah memaafkan oknum anggota TNI yang terlibat dalam insiden penembakan. Mereka berharap adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku,” tutur Elisa.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey mengatakan, pihaknya belum dapat menyampaikan hasil investigasi sebelum pemeriksaan ketiga anggota Koramil Fayit tuntas.
Kepala Polres Asmat Ajun Komisaris Besar Andy Yoseph Enoch mengatakan, situasi keamanan di Fayit telah kondusif. Namun, lanjutnya, pihaknya bersama TNI menurunkan 25 personel untuk mengantisipasi konflik susulan di sana.
Pihak keluarga dari empat warga ini telah memaafkan oknum anggota TNI yang terlibat dalam insiden penembakan. Mereka berharap adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.
Diketahui dari keterangan pihak Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, sekitar 350 warga yang merupakan massa dari salah satu caleg menyerang rumah salah satu caleg lainnya karena tak puas dengan hasil pemilu untuk DPRD Kabupaten Asmat pada Senin (27/5/2019) pukul 10.30 WIT.
Tiga anggota TNI di Markas Koramil Fayit dan satu anggota polsek kemudian meminta warga menghentikan aksi mereka. Serka Fajar pun melepaskan tembakan peringatan. Warga yang tak terima dengan tembakan itu kemudian melampiaskan amarahnya kepada empat anggota tersebut sekitar pukul 11.00 WIT.
Jarak pos tersebut tak jauh dari rumah caleg yang dirusak massa, sekitar 50 meter. Oknum anggota tersebut panik, kemudian kembali melepaskan tembakan peringatan. Namun, massa tidak takut dengan tembakan peringatan dan nekat menyerang oknum anggota tersebut.
Anggota itu panik dan hendak membela diri. Diduga ia pun melepaskan tembakan ke arah massa sambil mencoba bertahan di markas koramil. Empat warga dilaporkan tewas dan seorang warga terluka.