Amerika-Indonesia Perkuat Kerja Sama Persenjataan dan Latihan di Perairan Natuna
Amerika Serikat memperkuat kerja sama pertahanan dengan Indonesia di berbagai bidang, mulai dari pengadaan senjata hingga latihan angkatan laut di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Amerika Serikat memperkuat kerja sama pertahanan dengan Indonesia di berbagai bidang, mulai dari pengadaan senjata hingga latihan angkatan laut di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Dalam jumpa pers bersama di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Kamis (30/5/2019), Pejabat Menteri Pertahanan AS Patrick Michael Shanahan menegaskan, kerja sama membangun kesadaran keamanan maritim dan kebebasan pelayaran di Laut China Selatan akan dilakukan bersama.
”Saya berterima kasih atas sambutan hangat dan persahabatan Indonesia. Kita mengembangkan tingkat kerja sama dan pelatihan maritim di Laut China Selatan. Pelatihan dan kerja sama menjadi fokus dengan dasar hukum internasional dan keamanan maritim. Kita juga mengembangkan saling tukar informasi intlelijen dan kapasitas inter-operability,” kata Shanahan, yang bersama rombongan melanjutkan pertemuan dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, lalu bertolak ke Singapura untuk menghadiri Shangrilla Dialogue.
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Pur) Ryamizard Ryacudu menegaskan, beberapa hal penting dibahas, seperti latihan bersama di Laut China Selatan dan menjaga safe passage di perairan tersebut.
”Kita membahas latihan bersama dan patroli bersama di kawasan sekitar Natuna. Demikian juga soal pembajakan dan keamanan maritim yang berhasil dikerjakan ASEAN di Selat Malaka dan Selat Singapura,” kata Menhan RI. Dalam tanya jawab, Menhan RI mengatakan, usulan patroli laut juga pernah disampaikan kepada mitranya di China.
Selain itu, turut dibahas perawatan dan karier personel militer yang mengalami cacat akibat penugasan, pelatihan bagi Sat–81 Kopassus di Amerika Serikat, penanganan teroris generasi ketiga pasca-Al Qaeda, dan ISIS.
”Teroris generasi ketiga pasca-ISIS yang kembali ke Asia Tenggara terutama di Filipina dan Indonesia menjadi ancaman besar,” kata Ryamizard.
Selain itu, dalam data hasil pertemuan juga disebutkan tentang perawatan 28 pesawat angkut Hercules C-130 TNI AU dan pengadaan beberapa pesawat Hercules C–130 tipe J yang merupakan varian paling modern. Indonesia juga sepakat membeli 32 unit jet tempur F-16 tipe Viper. Pesawat angkut dan jet tempur tersebut merupakan produksi pabrikan Lockheed Martin. Indonesia juga sedang menjajaki pengadaan helikopter angkut CH-47 Chinook.
Pengembangan industri pertahanan Indonesia juga menjadi agenda pembicaraan kedua Menhan. Dalam kunjungan ke Jakarta, Menhan AS didampingi Wakil Menhan Bidang Asia Selatan dan Asia Tenggara Joseph Felter, Direktur Asia Tenggara Kemhan AS Lori Abele, Duta Besar AS untuk RI Joseph Donovan, dan Atase Pertahanan Kolonel Mike Spake.
Editor:
prasetyoeko
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.