endiri sekaligus CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis, Rabu (29/5/2019), di Tokyo, Jepang. Nadiem menjadi penerima termuda se-Asia sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize sekaligus menjadi anak muda Indonesia pertama yang berhasil meraih penghargaan pada kategori itu.
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pendiri sekaligus CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis, Rabu (29/5/2019), di Tokyo, Jepang. Nadiem menjadi penerima termuda se-Asia sepanjang sejarah Nikkei Asia Prize sekaligus menjadi anak muda Indonesia pertama yang berhasil meraih penghargaan pada kategori itu.
Presiden dan CEO Nikkei Inc Naotoshi Okada menyerahkan langsung penghargaan itu kepada Nadiem di Tokyo.
Nikkei Inc mulai menyelenggarakan Nikkei Asia Prize sejak 1996. Penghargaan ini diberikan kepada individu ataupun organisasi di Asia yang dinilai telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan kawasan serta menciptakan masa depan lebih baik bagi masyarakat Asia.
Nikkei Asia Prize terdiri dari tiga kategori penghargaan, yakni inovasi ekonomi dan bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta budaya dan masyarakat.
Nikkei menilai, Nadiem layak mendapat penghargaan Nikkei Asia Prize kategori inovasi ekonomi dan bisnis karena kontribusi Go-Jek turut mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna, serta meningkatkan pendapatan mitra.
Go-Jek kini telah berkembang menjadi sebuah aplikasi super yang di dalamnya terdiri beragam layanan. Setahun terakhir, Go-Jek berhasil ekspansi ke Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Merupakan suatu kehormatan bagi kami menerima penghargaan dari Nikkei, salah satu institusi paling berpengaruh di Jepang dan diakui oleh banyak pemimpin di Asia.
Dalam siaran pers, Nadiem mengatakan, sejak awal mendirikan Go-Jek, dirinya bersama tim selalu berusaha mempermudah hidup masyarakat dengan menggunakan teknologi digital.
”Merupakan suatu kehormatan bagi kami menerima penghargaan dari Nikkei, salah satu institusi paling berpengaruh di Jepang dan diakui oleh banyak pemimpin di Asia,” ujar Nadiem yang berusia 34 tahun.
Bukan kali ini saja Nadiem menerima pengakuan dari tingkat internasional. Pada Desember 2018, dia masuk ke dalam daftar The Bloomberg 50 Tahun 2018. The Bloomberg 50 merupakan daftar tahunan berisi 50 tokoh atau inovator yang telah mengubah lanskap bisnis global dengan strategi terukur selama satu tahun terakhir.
Nadiem adalah satu dari hanya dua pemimpin bisnis asal Asia Tenggara yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut. Daftar The Bloomberg 50 mewakili para pemimpin bisnis yang paling berpengaruh di berbagai industri, mulai dari teknologi, keuangan, hingga hiburan dan politik, dengan pencapaian yang luar biasa pada 2018.
Menurut Bloomberg, Nadiem telah berhasil mentransformasikan Go-Jek sebagai aplikasi super asal Indonesia yang kini kehadirannya ditunggu pasar regional.
Daftar The Bloomberg 50 Tahun 2018 memuat beberapa pemimpin bisnis yang pernah diikutkan dalam daftar tersebut pada tahun-tahun sebelumnya, seperti Jeff Bezos dari Amazon, Elon Musk dari Tesla, dan Martin Lau dari Tencent.
Mitra
Pada hari yang sama, Go-Jek mengumumkan pencapaian program Hari Kuliner Nasional Go-Food yang berlangsung pada 15 April-5 Mei 2019. Vice President Marketing Go-Food Aristo Kristandyo menyebutkan, transaksi mitra pedagang Go-Food meningkat 21 persen. Penghasilan mitra pengemudi bertambah 8,5 persen sebelum program diadakan.
Go-Food telah menggandeng lebih dari 300.000 mitra pedagang kuliner dan 96 persen di antaranya adalah mitra UMKM. Melalui program Hari Kuliner Nasional Go-Food, layanan pesan-antar makanan menjangkau 16 kota. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa merasakan kemudahan menikmati kuliner secara daring. Pada saat bersamaan, skala bisnis para pengusaha kuliner berskala UMKM bisa ikut berkembang. (MED)